Di Tengah Isu Pembubaran, Jokowi Puji KPK karena Tiap Bulan Ada OTT

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan pernyataan terkait isu pembubaran KPK.

scmp.com
Presiden Joko Widodo 

TRIBUNPALU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan pernyataan terkait isu pembubaran KPK.

Menurut Jokowi, lembaga antirasuah tersebut telah berfungsi dengan baik dan sistemnya berjalan dengan efisien.

Terkait kritik terhadap kinerja KPK, Presiden menyatakan bahwa setiap kekurangan akan dievaluasi.

Jokowi juga menegaskan bahwa tidak hanya KPK, tetapi setiap lembaga harus berupaya untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

"Ya lembaganya kan bagus. Lembaganya kan bagus. Sistemnya sudah bagus. Tiap bulan juga ada OTT (operasi tangkap tangan)," kata Jokowi di Pasar Brahrang, Binjai, Sumatera Utara,  Jumat, (25/8/2023).

Baca juga: Kronologi Manuver Budiman Sudjatmiko hingga Dipecat PDIP, Berani Deklarasi Dukung Prabowo Subianto

"Ya mesti ada yang perlu dievaluasi, diperbaiki, saya kira semua lembaga ada kurangnya. saya kira itu yang harus diperbaiki, dievaluasi," katanya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri bicara soal pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lembaga antirasuah itu padahal berdiri pada tahun 2002 saat dirinya menjabat Presiden.

Kepada Presiden Jokowi, Megawati mengaku pernah mengusulkan agar KPK dibubarkan karena penegakan hukum tidak berjalan dengan baik.

"Saya sampai kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi, 'sudah deh bubarkan saja KPK itu Pak, menurut saya enggak efektif'," kata dia di The Tribrata, Jakarta, Senin (21/8/2023).

"Lihat noh rakyat yang masih miskin, ngapain kamu korupsi akhirnya masuk penjara juga, bohong kalau enggak kelihatan, persoalannya penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum di Indonesia ini yang sudah susah payah saya buat," sambung dia.

Megawati Soekarnoputri.
Megawati Soekarnoputri. (Handover)

Hal itu menjadi sorotan Megawati, karena pemerintah tetap memungut pajak dari warga dengan dalih kewajiban untuk negara.

"Untuk apa dia mejeng-mejeng doang, coba bayangkan, rakyat kan kasihan disuruh bayar pajak itu, kalau dengerin kan merintih saya. Sudah begitu katanya orang pajak, 'ya ini kan harus dibayar untuk negara'. Gile gue bilang, padahal sudah gitu ditilep," kata dia.

Megawati pun tak masalah jika pernyataan itu dianggap terlalu blak-blakan oleh sejumlah pihak.

"'Ibu nih kalau ngomong ces pleng', lho saya yang membuatnya (KPK) kok," sambung dia.(*)

 

(TribunPalu.com/Tribunnews.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved