Kementerian Pertanian

Kementan Gerak Cepat Atasi Dampak Banjir Lahan Pertanian di Demak

Kementan gerak cepat tangani dampak banjir yang melanda beberapa lahan pertanian Provinsi Jawa pada awal Februari 2024.

Penulis: Resky Amaliah |
Kementan
Kementan gerak cepat tangani dampak banjir yang melanda beberapa lahan pertanian Provinsi Jawa pada awal Februari 2024. 

TRIBUNPALU.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat dalam menangani dampak banjir Musim Hujan 2023/2024 yang melanda beberapa lahan pertanian Provinsi Jawa pada awal Februari 2024.

Kabupaten Demak misalnya, terdampak banjir dikarenakan curah hujan yang tinggi yang menyebabkan meluapnya empat Sungai, diantaranya Sungai Setu, Sungai Cabean, Sungai Tuntang dan Sungai Jajar.

Ditambah lagi dengan adanya dua tanggul yang jebol yaitu Tanggul Wangun dan Singopadu.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan penanganan banjir di wilayah terdampak dilakukan dengan langkah antisipasi dini, adaptasi, mitigasi dan kolaborasi.

Kemudian mensolusi jangka pendek kedaruratan, jangka menengah dan jangka panjang.

“Dibutuhkan kerjasama kolektif dan komprehensif dari stakeholder, penyuluh, petugas pengendali organisme hama tanaman dan petani sehingga penanggulangan dampak pasca banjir dapat diselesaikan dengan cara yang efektif dan efisien," terang Suwandi di Jakarta, Kamis (8/2/2024).

Selanjutnya Suwandi juga menekankan upaya bantuan benih bagi lahan yang puso.

Dirinya menginstruksikan jajaran untuk selalu siaga dan memantau perkembangan banjir di Demak, apabila ada lahan yang puso maka bantuan bibit akan segera diluncurkan ke wilayah terdampak.

Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, lanjutnya, bahwa tantangan besar pertanian yang dihadapi sekarang ini mesti dihadapi dengan langkah konkret dan komprehensif oleh seluruh stakeholder pertanian.

Seluruh stakeholder pertanian mesti siap siaga mengamankan pertanian Indonesia.

"Untuk itu agar dilakukan lompatan dan terobosan demi kenaikan produksi padi dan jagung, maka segala permasalahan yang terjadi di lapangan harus segera diselesaikan dengan cepat dan tepat. Tugas yang besar ini harus kita lakukan dengan langkah yang tegap, demi menjaga ketahanan pangan untuk 270 juta rakyat Indonesia," bebernya.

Plt Direktur Perlindungan Tanaman, Mohammad Ismail Wahab menambahkan Kementan terus mengupdate data laporan banjir dari teman-teman di lapangan.

Diharapkan laporan ini bisa menjadi benchmark bagi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan untuk mengambil keputusan yang tepat dan cepat.

“Berdasarkan data yang kami himpun, luas terkena dan puso Provinsi Jawa Tengah pada MH 2023/2024 lebih rendah dibanding dengan MH 2022/2023 dan rerata 5 MH. Dari data ini jelas menunjukkan indikasi bahwa banjir musim ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga kita optimis produksi pangan kita tetap aman dari dampak banjir," jelas Ismail.

Terpisah, Norinda, Koordinator Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan Kabupaten Demak menyebutkan terdapat enam kecamatan yang terdampak banjir.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved