Cerita Pemilik Gerobak Siomay Mas Budi di Kota Palu, Jualan Sore hingga Malam, Omzetnya Bikin Ngiler

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Priyatno

TRIBUNPALU.COM, PALU - Mahmudi (28), pemilik gerobak siomay di Jl Gunung Nokilalaki, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, laris manis setiap hari.

Gerobak miliknya bertuliskan Siomay Mas Budi itu diisi pentol tiga macam setiap hari.

Meski namanya siomay, namun di Kota Palu jajanan gerobak siomay berisi pentol.

Mahmudi menjajakan tiap pentol dengan harga berbeda.

Ada yang seribuan, ada juga yang Rp 3000 per pentol.

"Saya jualan di sini dari tahun 2017. Buka dari pukul 17.00 Wita hingga malam hari," kata Mahmudi kepada TribunPalu.com, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Omzet Jualan Siomay Turun 50 Persen, Pedagang di Palu Mengaku Imbas Harga Cabai Melonjak

Awalnya siomay dijajakan sang ayah menggunakan sepeda keliling di Kota Palu.

Nama Budi di gerobaknya itu merupakan nama sang Ayah.

Usaha itu kemudian dilanjutkan Mahmudi di tahun 2017.

Mahmudi dibantu kerabatnya menyiapkan dagangan.

Di pagi hari di harus ke penggilingan daging.

Mahmudi menyiapkan 12 Kg daging sapi setiap hari.

"Kurang lebih 12 kg sudah dengan tetelan," ujar Mahmudi

Dalam sehari, Mahmudi meraup omzet jutaan rupiah.

Namun, usahanya itu tak selalu laris.

Dalam beberapa momentum, gerobaknya itu hanya dikunjungi segelintir pelanggan saja.

Bahkan, jualannya itu pernah difitnah netizen di sosial media hingga diperiksa aparat pemerintahan.

"Cobaan dalam berusaha itu wajar. Tapi semuanya dapat kami lalui,"

(*)