Kota Palu
Pemkot Palu Sebut Pembangunan GTM Jemaat Filadefia Sebagai Simbol Toleransi Umat Beragama
Kasatpol PP Kota Palu, Nathan Pagasongan mewakili Wali Kota Palu dalam sambutan peresmian Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Filadefia Kota Palu.
Penulis: Zulfadli | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kasatpol PP Kota Palu, Nathan Pagasongan mewakili Wali Kota Palu dalam sambutan peresmian Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Filadefia Kota Palu.
Membacakan Sambutan tertulis Wali Kota Palu, Nathan Pagasongan mengatakan bahwa pembangunan Gereja Toraja Mamasa merupakan simbol toleransi beragama.
"Kehadiran Gereja yang baru ini tak hanya mejadi simbol pertumbuhan Jemaat Filadefia, tetapi juga sebagai lambang dari kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Kota Palu," Ucap Kasatpol PP Kota Palu.
Menurut Nathan Pagasongan Kota Palu sebagai kota yang majemuk membuat berdirinya gereja tersebut sebagai upaya menjaga nilai persatuan.
Baca juga: Kasatpol PP Palu Hadiri Peresmian Gereja Toraja Mamasa Jemaat Filadefia
"Kota Palu ini kota yang majemuk, terdapat berbagai suku, budaya dan agama yang hidup berdampingan, maka itu berdirinya gereja ini mempertegas komitmen kita dalam menjaga nilai Kebhinekaan dan memperkokoh persatuan," Tuturnya.
Melanjutkan pesan Wali Kota Palu, Nathan Pagasongan mengapresiasi pembangunan gereja tersebut terutama kepada jemaat dan panitia.
"Saya mengapresiasi kerja keras seluruh jemaat dan panitia yang telah mewujudkan pembangunan gereja ini, semoga gedung ini akan menjadi tempat yang nyaman dan khidmat untuk jemaat dalam melaksanakan ibadah," ucapnya.
Selain itu dalam sambutan tersebut, Wali Kota Palu berharap Gereja Toraja Mamasa dapat menjadi mitra pemerintah dalam membangun masyarakat yang ber akhlak mulia, toleran, dan penuh kasih sayang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.