Dugaan Pungli SPMB di SMKN 2 Palu
SMKN 2 Palu Bantah Dugaan Pungli dalam Penerimaan Siswa Baru, Tegaskan Sumbangan Sukarela
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 2 Palu memberikan klarifikasi terkait sumbangan yang ramai diperbincangkan.
Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
TRIBUNPALU.COM, PALU – Dugaan Pungutan Liar (pungli) dalam penerimaan siswa baru di SMKN 2 Palu dibantah pihak sekolah maupun orang tua siswa.
Mereka menegaskan bahwa pemberian yang dilakukan hanyalah bentuk sumbangan sukarela, bukan pungutan yang bersifat memaksa.
Plt Kepala SMKN 2 Palu, Zulfikar Is Paudi, menegaskan sejak awal dirinya melarang praktik pungli di sekolah.
Ia juga mengaku selalu mengingatkan guru agar tidak melakukan pungutan kepada calon siswa baru.
Baca juga: Imbas Kasus Ahmad Sahroni, Akun Istrinya Feby Belinda Lenyap dari Instagram
“Saya selaku kepsek tidak pernah melakukan pungutan liar kepada calon siswa baru. Bahkan saya perintahkan kepada guru-guru di sini untuk menghindari yang namanya pungli,” kata Zulfikar kepada TribunPalu.com, Selasa (2/9/2025).
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 2 Palu memberikan klarifikasi terkait sumbangan yang ramai diperbincangkan.
Ia menjelaskan, momen penerimaan siswa baru bertepatan dengan kegiatan alumni sekolah.
Pada momen tersebut, ada alumni yang secara sukarela memberikan sumbangan.
Kemudian pada kesempatan itu juga wali murid inisitaif untuk melakukan sumbangan sukarela.
“Di kegiatan penerimaan siswa baru bertepatan dengan kegiatan alumni. Biasanya alumni memberikan sumbangan. Saya selaku wakasek humas menerima sumbangan itu. Kemudian ada orang tua siswa yang mau menyumbang. Saya pikir mereka ikhlas karena kami tidak pernah mengarahkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, ada pula orang tua siswa yang membawa makanan maupun minuman dengan sukarela.
Baca juga: Ketua LAMAHU Parimo Soroti Pemuda Terjerumus Narkoba, Minta Pemprov Hadirkan BNN
“Ada yang sumbang makanan tapi tidak jadi makanan karena sudah lewat jam makan, dia sumbang teh yang Rp5 ribu itu. Kemudian ada ortu yang datang lihat kami sibuk-sibuk bawa makanan. Lalu saya bilang kenapa repot-repot, terus mereka jawab ini ikhlas,” tambahnya.
Perwakilan orang tua siswa, Suhartono, juga menegaskan bahwa sumbangan yang ia berikan dilakukan dengan keikhlasan, bukan karena paksaan.
“Saya mewakili orang tua murid sekaligus alumni SMKN 2 sangat terluka ketika sumbangan ikhlas saya dikatakan pungutan liar,” ujarnya.
Ia bahkan mengaku keberatan saat inisiatif pengembalian uang muncul dari pihak sekolah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.