Sulteng Hari Ini
Soal Pembangunan Jalan di Pipikoro Sigi, Bupati Irwan Lapatta: Sudah Ada Keputusan Menteri PUPR
Bersama Wabup Samuel Yansen pongi, Irwan menyebut perbaikan infrastruktur mulai dari jembatan, jalan dan lain-lain mulai terbangun secara bertahap.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Angelina
TRIBUNPALU.COM, SIGI - Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta menanggapi perihal warganya menggotong pasien pakai tandu sejauh 64 Kilometer dari Desa Kalamanta ke Gimpu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Pria yang kerap disapa Irwan itu mengatakan, ada beberapa poin yang menjadi fokus dalam visi misinya yaitu percepatan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
Berkaitan dengan kasus itu, kata dia, tentunya berkaitan dengan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan air bersih.
"Berbicara percepatan infrastruktur jika hanya mengharapkan uang dari Pemda saja itu tidak akan merata pembangunannya dan tak kunjung selesai. Postur anggaran yang kami dapat tahun ini sebanyak Rp 1,2 triliun saja," ucap Irwan kepada TribunPalu.com, Rabu (19/6/2024).
Baca juga: Pasien di Desa Kalamanta Sigi Digotong Pakai Tandu ke Rumah Sakit, Bupati: Kami Tak Tinggal Diam
Postur anggaran tersebut dibagi untuk belanja pegawai sebanyak 40 persen, setelah itu ada belanja pembangunan di masing-masing OPD.
Ketua Golkar itu menjelaskan, anggaran yang digunakan dalam belanja pembangunan itu berkaitan dengan pembangunan jalan.
Anggarannya mencapai Rp 60 miliar hingga Rp 70 miliar rata-ratanya dalam setahun.
"Dari Rp 60 miliar itu, kami bagi bukan berarti pembangunan infrastrukturnya hanya di satu desa, tetapi di 15 kecamatan dan 176 desa. Dari nilai yang ada ini, sangat-sangat kecil untuk kami menyelesaikan secara total, tetapi upaya itu ada kami lakukan," jelas Suami Hazizah itu.
Irwan menjelaskan, upaya yang telah dilakukan Pemkab secara keseluruhan itu membuka jalan-jalan yang terisolir, termasuk Jalan Poros Gimpu-Peana-Kalamanta-Batasa.
Selain itu, Irwan Lapatta juga mengusulkan Inpres Jalan Daerah agar Bora Pandere bisa masuk sepanjang 22 KM.
"Jalan yang dulunya setapak dibuka akhirnya bisa dilewati motor tembus hingga di perbatasan tetapi memang belum maksimal dan fungsional benar karena memang masih sangat terbatas," ungkapnya.
Irwan menuturkan, jarak Peana-Kalamanta 64 kilometer, jika dirincikan dan di hitung untuk mengeluarkan dana perbaikan infrastruktur itu per 1 Km sebanyak Rp 1,5 miliar.
"Berapa miliar yang kami butuhkan dan berapa tahun pengerjaannya, belum pembukaan jalannya, belum pengerasannya, kira-kira masuk akal itu? menurut saya itu tidak rasional, semua itu perlu tahapan dan tentunya ada mekanismenya," terang Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sulteng tersebut.
Baca juga: Sigi Radio Camp 2024 Bakal Berlangsung di Desa Kapiroe Sulteng, Cek Jadwal dan Rangkaian Acaranya
Menurut Irwan Lapatta, masyarakat sebenarnya sudah tahu dan tidak ada masalah dengan urusan itu sembari menunggu pembangunan.
| Harga Cabai di Banggai Terus Anjlok hingga Rp20 Ribu |
|
|---|
| Wujud Sinergitas TNI-Polri, Pangdam XXIII/Palaka Wira Sambut Kapolda Sulteng Baru |
|
|---|
| Gubernur Sulteng Dorong Keberlanjutan Program Persami KKRI Untuk Siswa SMK/SMA |
|
|---|
| Dinkes Banggai Rencanakan Master Plan Rumah Sakit Pratama di Toili |
|
|---|
| 500 Pelajar SMK Masuk Barak Yonif 711, Ditempa Semangat Nasionalisme |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.