Komunitas Sulteng
Common Room dan Roa Jaga Roa Dirikan Sekolah Internet Komunitas di Toro Sigi, Harap Jadi Percontohan
Salah satu desa yang mereka bantu adalah Desa Toro di Sigi, Sulawesi Tengah. Di sana, mereka bekerja sama dengan Roa Jaga Roa, sebuah organisasi lokal
TRIBUNPALU.COM, PALU - Common Room adalah organisasi masyarakat sipil yang berbasis di Bandung yang bergerak di bidang Center for New Media Arts.
Sejak tahun 2019, mereka fokus membantu masyarakat di desa dan daerah terpencil untuk membangun infrastruktur internet.
Salah satu desa yang mereka bantu adalah Desa Toro di Sigi, Sulawesi Tengah. Di sana, mereka bekerja sama dengan Roa Jaga Roa, sebuah organisasi lokal, untuk mendirikan Sekolah Internet Komunitas.
Koordinator kerjasama dan media common room, Tisha Amelia, mengatakan, program ini bertujuan untuk memberikan akses internet yang terjangkau dan mudah diakses bagi masyarakat desa.
Baca juga: BPJS Kesehatan Palu Sebut KRIS Diterapkan Paling Lambat 1 Juli 2025, Ini Daftar Fasilitasnya
Sekolah Internet Komunitas, kata dia, memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara membangun, mengelola, dan menggunakan internet.
"Sekolah internet komunitas itu sebenarnya sudah dari dari 2021, untuk di Toro sendiri baru berlangsung satu bulan dan kami sudah mengelar pelatihan peningkatan kapasitas teknis jaringan internet dan literasi digital di Desa Toro yang nantinya akan terus berkelanjutan," ucap Tisha saat menghadiri podcast motesa-tesa di channel YouTube tribunpalu.com, Sabtu (28/6/2024).
Ia melihat sejauh ini Dampak Positif dari adanya Internet di Desa Toro yakni dapat meningkatkan akses informasi, memperlancar komunikasi, meningkatkan peluang ekonomi dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan hak-hak asasi manusia.
"Karna selama pelatihan kenarin kami menerapkan bahwa internet yang akan dipakai itu harus bermakna jadi entah itu dipakai untuk pendidikan, kesehatan, administrasi desa ataupun hal-hal yang bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian," bebernya.
Olehnya ia berharap ke depannya sekolah internet komunitas ini dapat dikelola oleh warga secara mandiri.
Sementara itu Senior Volunteer Roa Jaga Roa, Naudin El, menyampaikan dengan adanya program itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas teknisi jaringan internet dasar bagi teknisi internet pedesaan dan mengembangkan infrastruktur internet berbasis komunitas untuk mengatasi kesenjangan digital.
"Adanya sekolah internet komunitas ini bukan mau menyayangi pemerintah tetapi kami hadir untuk untuk bersama-sama berkolaborasi mengenalkan seberapa penting pengelolaan jaringan internet hadir di desa," ujarnya.
Baca juga: Job Fair Sulteng 2024: PT Huabao Morowali Buka Lowongan Kerja di 3 Posisi, Cek Syaratnya
Menurutnya, alasan Desa Toro dipilih menjadi sekolah internet komunitas karena salah satu desa di Sulteng yang masih memegang teguh lembaga adat istiadat dan juga sempat menjadi jalurnya segmen moa atau Caesar palu koro.
"Artinya di Desa Toro Sigi perlu ada sistem informasi masyarakat desa melalui jaringan internet dan mereka juga bisa menyalurkan informasi kebencanaan serta mengetahui proses mitigasi," katanya.
Pada kesempatan itu Naudin, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta yang telah mensupport Common Room dan Roa Jaga Roa dalam mengembangkan Sekolah Internet Komunitas di Desa Toro.
Dia menuturkan, melalui sekolah internet komunitas di desa Toro dapat menjadi Trigger atau roll model di Sulawesi Tengah dalam memanfaatkan internet di desa terpencil.
Terpilih Aklamasi, Syarifuddin Hafid Nahkodai HNSI Sulteng |
![]() |
---|
PFI Palu Bakal Gelar Pameran Foto di PGM, Terbuka untuk Umum |
![]() |
---|
Kapolda Ajak Persatuan Purnawirawan Polri Sulteng Berkontribusi untuk Negara |
![]() |
---|
Gubernur Anwar Hafid Minta Dekopinwil Sulteng Bina Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Bupati Parigi Moutong Ajak Warga Peduli Keberadaan Mangrove |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.