Kronologi Penembakan Pemulung di Kompleks Rumah Dinas TNI AU Kota Palu Versi Danlanud Hasanuddin

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Komandan Lanud (Danlanud) Hasanuddin Makassar, Marsma TNI Bonang Banyuaji menjelaskan kronologi terkait kasus penembakan pemulung yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI AU.

Hal itu dijelaskan usai Danlanud Hasanuddin Makassar menggelar mediasi bersama pihak kelurga korban penembakan di Markas TNI AU Mutiara, Jl Dewi Sartika, Kelurahan Birobuli, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Jumat (12/7/2024).

“Kemarin itu ada tiga orang yang masuk ke halaman belakang detasemen, kemudian kedapatan sekitar pukul 17.30 Wita,” ujar Danlanud.

Menurut Danlanud, oknum prajuritnya memergoki korban Jerni telah berada disamping bangunan detasemen, dan nyaris masuk ke area dapur.

Baca juga: Oknum TNI AU Tembak Pemulung asal Sigi, Wabup Samuel Turun Tangan Redam Emosi Keluarga Korban

“Sehingga ditegur, dan diusir namun sulit, sehingga ada tindakan sedikit tegas untuk memaksa yang masuk untuk segera keluar,” ujarnya.

Marsma TNI Bonang Banyuaji menegaskan bahwa memang anak buahnya menggunakan senapan angin ketika menembak korban, namun ia tidak membenarkan tindakan tersebut.

Danlanud juga menambahkan bahwa pihaknya telah mengambil alih proses hukum yang akan dijatuhkan kepada pelaku, dan secepatnya akan diselesaikan.

“Sesuai arahan pimpinan, kami akan diselesaikan secepat mungkin, pelaku akan kita proses sesuai hukum yang berlaku,” tuturnya.

Diketahui korban yakni Jerni, Warga Desa Kalora, Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi hingga kini masih dirawat di RS Samaritan.

Korban mengalami luka di bagian perut sebelah kiri, sehingga pagi tadi pihak rumah sakit melakukan tindakan operasi kecil. (*)