Palu Hari Ini
Kisah Inspiratif Nur Salim Saputra Jadi Wisudawan Terbaik Tingkat Universitas Tadulako
Menjadi wisudawan terbaik tingkat Universitas Tadulako pada Wisuda ke 125 bukanlah hal yang mudah dicapai oleh Nur Salim Saputra.
Penulis: Misna Jayanti | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu, Misna Jayanti
TRIBUNPALU.COM, PALU - Menjadi wisudawan terbaik tingkat Universitas Tadulako pada Wisuda ke 125 bukanlah hal yang mudah dicapai oleh Nur Salim Saputra.
Dalam prosesnya berkuliah, banyak hal yang Ia lewati hingga menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 3 tahun 8 bulan 21 hari di S1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP.
Nur Salim Saputra atau yang kerap disapa Aim menjalani aktivitasnya sehari-hari selain sebagai mahasiswa juga menekuni kesenian yang menjadi tantangan bagi dirinya untuk membagi waktu untuk fakus dan disiplin.
"Fokus dan disiplin adalah kunci utama. Saya selalu berusaha untuk memahami materi kuliah dengan baik, bukan hanya sekadar menghafal dan mengerjakan tugas. Manajemen waktu juga sangat penting, terutama dalam mengatur antara akademik dan kegiatan lain seperti kesenian yang menjadi rutinitas yang ada jauh sebelum saya berkuliah," ujarnya Rabu (14/8/2024).
Baca juga: Gubernur Rusdy Mastura Kukuhkan Anggota Paskibraka Sulteng Tahun 2024
Ia menambahkan, selain itu hal yang utama Ia lakukan yakni menyeimbangkan waktu antara belajar dan menjaga kesehatan mental dengan selalu berpikir positif.
Universitas Tadulako memiliki makna mendalam bagi pria 22 tahun ini, Aim memaknai Untad sebagai spirit jiwa kaili yang saat ini Ia rasakan hasilnya.
"Saya mengenal Untad, sebelumnya tidak sebagai Universitas, tapi sebagai nama yang mengandung sprit kekailian tentang sifat seorang pemberani dalam peperangan. Tapi, sejak saya masuk di Untad, saya menjadi pengendara motor yang masif dan rasa-rasanya pasti, tapi karena spirit kaili saya tanam, maka buahnya saya petik sekarang. Semoga masih banyak buah-buahan yang lain ke pencapaian berikutnya" jelasnya kepada TribunPalu.com.
Aktivitas kesehariannya yang berkecimpung di dunia kesenian menjadi alasannya menyeimbangkan waktu antara kuliah dan mengurus kesenian.
"Kuliah sembari suka seni itu sudah menjadi jiwa saya dari dulu karena teruji dapat memperkuat daya kritis dan intuisi saya selama menjalani perkuliahan. Ironinya, saya membagi keseimbangan itu dengan berkesenian di luar kampus, artinya itu menjadi alasan saya kenapa harus cepat pulang dan kampus menjadi keyword untuk bekal di luar kampus untuk memperkaya dialektika berkesenian," ujarnya.
Dari proses perjalanan panjangnya selama berkuliah, Ia membuktikan bahwa selain fokus pada pendidikan dalam kampus, dan mengikuti program kampus, bergabung dalam sebuah komunitas tidak membuatnya lambat menyelesaikan studi hingga raih wisudawan terbaik.
"Saya juga ingin cerita, saya ikut dan diterima magang di MSIB pada batch 5, saya mencari mitra yang berhubungan dengan prospek kesenian atau kebudayaan dan itu membuat hasil magang menjadi lebih bernilai karena sedari awal sudah menjadi aktivitas harian" pungkas Aim. (*)
Jadwal Psikolog Siaga di Puskesmas Setiap Senin–Sabtu, Layanan Mental Gratis untuk Warga Kota Palu |
![]() |
---|
Doa Lintas Agama Iringi 7 Tahun Tragedi Gempa, Tsunami dan Likuefaksi Kota Palu |
![]() |
---|
Kusuma Beauty Clinic Tawarkan Promo Menarik, Facial Treatment Harga 99 Ribu Hingga 31 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Kusuma Beauty Clinic Hadir Di Kota Palu, Berikan Solusi Untuk Masalah Kulit Dan Kecantikan |
![]() |
---|
Puncak Acara HUT-47 Kota Palu Akan Gelar Tabur Bunga Dan Tausyiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.