Melebihi Tsunami di Aceh! Tinggi Gelombang Megathrust Bisa Capai 30 Meter, Kekuatan Gempa 8,9M

Tinggi gelombang tsunami megathrust diprediksi bisa mencapai 30 meter melebihi tsunami di Aceh. 

www.scrivial.com
Ilustrasi tsunami megathrust 

TRIBUNPALU.COM - Tinggi gelombang tsunami megathrust diprediksi bisa mencapai 30 meter melebihi tsunami di Aceh

Bahkan kekuatan gempa diperkirakan bisa mencapai 8,9 magnitudo.

Hal ini berdasarkan penelitian Pepen Supendi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan peneliti postdoctoral di University of Cambridge, yang menjadi penulis pertama laporan ilmiah ini, pada Selasa (1/11/2022) lalu.

Zona gempa di selatan Jawa bagian barat dan tenggara Sumatera diketahui sangat aktif akibat pertemuan lempeng Indo-Australia dan subduksi di bawah lempeng Sunda. 

Peristiwa megathrust besar yang terkait dengan proses ini dikhawatirkan menimbulkan bahaya gempa bumi dan tsunami besar bagi masyarakat sekitar.

Namun, kemungkinan dan frekuensi peristiwa tersebut masih belum dipahami dengan baik.

Wilayah Diprediksi Muncul Gelombang Tsunami

Berikut ini daftar wilayah dengan status dari ekstrem hingga waspada yang berpotensi timbulkan gelombang tsunami

Gelombang tsunami ini muncul setelah gempa megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap gempa megathrust Selat Sunda dengan magnitudo besar bisa menyebabkan tsunami sampai Jakarta. 

Peneliti BRIN, Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan tsunami dapat mencapai Jakarta apabila magnitudo gempa akibat megathrust Selat Sunda mencapai M 9. 

“Magnitudonya minimal 8, maksimalnya bisa 9. Kalau terjadi apalagi sampai 9 (magnitudonya), guncangannya juga keras dan tsunaminya besar,” ujar Danny kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2024). 

“Padahal di wilayah itu kan sangat padat populasinya. Bahkan tsunaminya kita simulasikan bisa sampai Jakarta (dengan ketinggian air) sampai 2-3 meter,” tambahnya. 

Danny mengungkapkan, data dan penelitian di Indonesia yang berkaitan dengan megathrust Selat Sunda masih sangat sedikit. 

Ia menyebut BRIN belum bisa memastikan seberapa sering wilayah di sekitar megathrust Selat Sunda dilanda gempa, kapan gempa megathrust kali terakhir terjadi, dan kapan gempa besar akibat megathrust Selat Sunda akan terjadi. 

Namun, Danny menyebutkan bahwa sampai saat ini belum ada gempa besar akibat pertemuan dua lempeng tektonik atau megathrust Selat Sunda. 

Kondisi tersebut, sambung Danny, dapat menyebabkan akumulasi energi yang terkumpul untuk memicu tumbukan dua lempeng tektonik semakin besar.  

“Belum bisa dipastikan kapan gempa akan terjadi. Tapi paling tidak sudah ada mahasiswa S-3 yang meneliti (dampaknya di wilayah) Jawa agak selatan sedikit. Di wilayah itu, kalau menurut tesisnya (kekuatan gempa megathrust Selat Sunda bisa mencapai) M 8,5,” terang Danny. 

Minimnya data dan studi mengenai megathrust Selat Sunda berbanding terbalik dengan data mengenai megathrust Mentawai-Siberut yang dinilai BRIN sudah cukup banyak. 

Menurut Danny, megathrust Mentawai-Siberut diprediksi bisa menimbulkan gempa besar dengan kekuatan M 8,8. 

Ia menjelaskan, data terkait megathrust Mentawai-Siberut berasal dari data geologi, data naik-turunnya pulau di wilayah tersebut, data seismik, sampai Global Positioning System (GPS). 

Danny menyampaikan, definisi megathrust adalah sumber gempa yang berada pada batas lempeng yang menunjam. 

megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut berada di Andaman, Sumatera bagian barat, Jawa bagian selatan, Bali, hingga Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB). 

“megathrust itu sumber gempa yang berada pada batas lempeng yang menunjam dalam hal ini (megathrust Selat Sunda) berada di lempeng Hindia yang di Pulau Jawa Selatan yang menunjam di bawah Sumatera,” ungkap Danny. 

“Kalau gempa itu terjadi si tanah pulau akan terangkat berapa meter itu yang menyebabkan tsunami,” tambahnya. 

Danny menambahkan, wilayah Sumatera sudah beberapa kali dilanda gempa megathrust, seperti gempa Aceh pada 2004 dan gempa Nias pada 2005. 

Gempa Aceh dipicu oleh megathrust Aceh-Andaman dan gempa Nias disebabkan oleh megathrust Nias-Simeuleu. 

Terkait peringatan yang disampaikan BMKG beberapa waktu lalu soal potensi gempa besar akibat megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, Danny meminta informasi ini tidak disalahartikan bahwa gempa akan terjadi dalam waktu dekat. 

Danny menilai, peringatan tersebut dikeluarkan karena BMKG ingin masyarakat ingat kembali terhadap gempa Aceh dan Nias yang berbahaya. 

Dengan peringatan tersebut, Danny berharap, masyarakat tidak melupakan tindakan dan mitigasi bencana. 

Mengenai kapan gempa megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut terjadi, Danny mengatakan, belum ada prediksi yang secara akurat bisa memastikan kapan dua gempa besar ini terjadi. 

Namun, ia mengingatkan pemerintah agar melakukan manajemen bencana dan mitigasi gempa dan tsunami

Danny juga meminta masyarakat yang tinggal di wilayah pantai supaya diberi informasi mengenai wilayah yang rawan tsunami

Hal penting lainnya adalah memperjelas jalur evakuasi supaya masyarakat memahami di mana saja wilayah yang berbahaya dan bisa bertindak ketika terjadi tsunami dan efek gempa besar lainnya.

Wilayah Potensi Tsunami di Kabupaten/Kota Besar dari akun gempa.dunia:

Status Ekstrem

Pesisir Barat dengan ketinggian gelombang tsunami lebih 20 meter. 

Status Fatal

Tenggamus dan Padeglang dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 20 meter.

Status Awas

Lampung, Cilegon, Sukabumi, Bengkulu dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 10 meter. 

Status Siaga

Jakarta Utara, Kulonprogo, Bantul, Padang, Pariaman, Denpasar dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 3 meter.

Status Waspada

Mataram dan Cirebon dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 0,5 meter.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved