DSLNG

DSLNG Siapkan Generasi Sadar Ketahanan Pangan Lewat Program Pertanian Berkelanjutan

Selvy Budahu dan Priti Amanda Penak, dua dari enam peserta pelatihan pertanian berkelanjutan di Pusat Pelatihan OISCA di Cikembar, Sukabumi, Jawa Bar

Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
Handover
Selvy Budahu dan Priti Amanda Penak, dua dari enam peserta pelatihan pertanian berkelanjutan di Pusat Pelatihan OISCA di Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, pada Mei hingga Juli 2024. Para peserta pelatihan juga menjadi pusat perhatian masyarakat di booth DSLNG pada Banggai Goverment Expo 2024, di Lapangan Tribun Mirqan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Kamis (19/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) terus menunjukkan komitmennya terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada pertanian berkelanjutan. 

Program ini terlaksana berkat kerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advancement (OISCA) Japan. 

OISCA merupakan organisasi nirlaba yang berpusat di Jepang dan memiliki banyak cabang yang tersebar di kawasan Aisa Pasifik dan Amerika Latin. Mereka telah berpengalaman selama puluhan tahun dalam membangun sistem pertanian modern di berbagai negara.

Baca juga: DSLNG Meriahkan Banggai Goverment Expo 2024, Tampilkan Berbagai Program untuk Masyarakat

DSLNG mengambil inisiatif memberikan pelatihan pertanian dan peternakan berkelanjutan terpadu bagi perwakilan masyarakat dari wilayah operasinya. 

Sebanyak enam pemuda dari Kecamatan Batui, Kintom, dan Nambo terpilih dan telah mengikuti pelatihan pertanian berkelanjutan di Pusat Pelatihan OISCA di Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, pada Mei hingga Juli 2024.

Para peserta terpilih melalui rekomendasi dari pemerintah kecamatan masing-masing dengan melihat minat dan kemampuan peserta pada bidang integrasi pertanian-peternakan, serta dalam pengunaan perangkat teknologi dan lainnya.

Selama di lokasi pelatihan, para peserta mendapatkan banyak sekali ilmu teori dan praktek langsung, dimulai dari pengolahan berbagai pupuk organik, pembekalan pakan ternak, pembibitan, pengolahan lahan, hingga proses panen yang baik yang berfungsi maksimal.

Tidak hanya pelatihan mengenai pertanian, para peserta juga dibekali dengan ilmu baris-berbaris, kedisiplinan, serta mempelajari bahasa Jepang selama di OISCA.

Selvy Budahu (23) dan Priti Amanda Penak (23), dua dari peserta pelatihan, saat ditemui di Booth DSLNG pada Banggai Goverment Expo 2024, Kamis (19/9/2024) malam, membagikan pengalaman mereka selama tiga bulan belajar pertanian modern dan disiplin ala Jepang. 

Selvy bercerita mereka belajar semua aspek pertanian, mulai dari persiapan lahan, pembenihan, persemayan, penanaman, perawatan, pemupukan, panen, hingga pemasaran.

Selain itu, mereka diasramakan dengan menerapkan sistem Jepang, dimana mereka harus mandiri dalam segala hal, mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur.

"Makan ambil sendiri, cuci piring sendiri. Biasanya di rumah tidak rapi, setelah pelatihan rumah harus serba rapi," ungkap Selvy, penuh bangga.

Pelatihan ini juga mengubah pandangan mereka terhadap profesi petani. Sebelum mengikuti pelatihan OISCA, mereka menganggap profesi petani tidak membanggakan dan menjanjikan masa depan.

"Tapi setelah pelatihan, luar biasa petani. Kami justru bangga, mindset kami berubah, petani itu sangat membanggakan. Kami memandang bahwa ternyata petani tidak sesempit itu. Petani memiliki peran penting dalam masyarakat," ungkap Priti. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved