DSLNG

Sajikan Informasi Bisnis Gas Alam Cair, Booth DSLNG Jadi Perhatian di Banggai Goverment Expo 2024

Kapolres Banggai, AKBP Putu Hendra Binangkari, saat mengunjungi booth DSLNG di Banggai Goverment Expo 2024, dan disambut disertai penjelasan tentang

Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
TribunPalu.com/Asnawi Zikri
Kapolres Banggai, AKBP Putu Hendra Binangkari, saat mengunjungi booth DSLNG di Banggai Goverment Expo 2024, dan disambut disertai penjelasan tentang rantai produksi dan bisnis LNG oleh External Communication Supervisor DSLNG, Rahmat Azis, Kamis (19/9/2024). 

Sebagai perusahaan hilir, DSLNG bertanggung jawab untuk membeli dan mengolah gas alam menjadi produk LNG, kemudian memasarkannya kepada pembeli. DSLNG telah menandatangani perjanjian jual beli LNG jangka panjang dengan sejumlah pembeli terkemuka, yaitu Jera Co., Inc., Jepang 1.000.000 ton per tahun, Korea Gas Corporation, Korea 700.000 ton per tahun, Kyusu Electric Power Co., Inc., Jepang 300.000 ton per tahun.

Guna mendukung kegiatan usaha tersebut, DSLNG memiliki kilang tunggal berkapasitas produksi sekitar 2 juta ton per tahun dengan menggunakan teknologi pencairan yang terbukti andal yakni APCI (Air Products and Chemicals Incorporation).

Komitmen DSLNG untuk memberlakukan keselamatan kerja sejak konstruksi di tahun 2011 telah membawa proyek ini ke dalam fase operasi di tahun 2015 dengan catatan keselamatan kerja yang baik. 

Menandai momen bersejarah pengoperasian kilang DSLNG, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan pengiriman kargo pertama DSLNG yang berlangsung pada 2 Agustus 2015.

Sebagai proyek LNG keempat di Indonesia, DSLNG merupakan investasi penting yang mendorong pertumbuhan Sulawesi Tengah secara signifikan. 

Selain itu, proyek ini juga telah memberikan kontribusi positif melalui dampak bergulir di bidang sosial, ekonomi dan infrastruktur. 

Lingkungan dan Pemberdayaan DSLNG memiliki kebijakan lingkungan yang terus disempurnakan sesuai peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, konvensi dan standar internasional serta praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan. 

Upaya ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mempertahankan pencapaian di bidang lingkungan serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat.

DSLNG menerapkan prinsip Reuse, Reduce, Recycle, and Replace (4R) terkait pelestarian lingkungan mengacu pada pengelolaan limbah dan air untuk menekan dampak lingkungan. 

Sampah organik diolah menjadi kompos, sementara limbah cair dikelola melalui fasilitas Sewage Treatment Plant supaya air dapat dipakai ulang dan otomatis mengurangi penggunaan air bersih dari air sumur dalam.

Selain pengelolaan limbah, DSLNG juga peduli terhadap pelestarian keanekaragaman hayati. Berbagai inisiatif perusahaan meliputi pelepasliaran burung Maleo di Suaka Margasatwa Bakiriang dan transplantasi karang sesuai ketetapan yang dikeluarkan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) setempat. Upaya ini juga dapat merehabilitasi ekosistem karang dan menjadi salah satu tujuan edukasi ekowisata.

Selama hampir satu dekade, DSLNG telah melaksanakan program pengembangan masyarakat di Kabupaten Banggai untuk mendukung pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup melalui program mata pencaharian dan pengembangan ekonomi, kesehatan dan pendidikan serta infrastruktur sosial.

Sejalan dengan visi menjadi penyedia LNG yang aman dan dapat diandalkan. PT DSLNG memiliki komitmen untuk melaksanakan program pengembangan masyarakat yang terintegrasi sejak tahap awal konstruksi.

Mulai tahun 2008 hingga 2010, DSLNG menginisiasi program kemasyarakatan melalui tahap pengenalan dengan masyarakat sekitar. Sebagian besar kegiatan yang dijalankan dalam tahap ini bersifat filantropi yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan kehadiran proyek selain membentuk kedekatan dengan lingkungan sekitar.

Fase ini dilanjutkan dengan fase infiltrasi, di mana DSLNG mulai membangun pondasi program pengembangan berkelanjutan melalui pendirian Rumah Pendampingan di tiga desa terdekat yaitu Uso, Honbola, dan Kalolos. Dari sini, tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai program awal pemberdayaan mulai tumbuh.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved