Pemkab Sigi Fasilitasi Dialog Damai, Konflik Desa Rarapadende dan Pesaku Dibahas Tuntas

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Angelina

TRIBUNPALU.COM, SIGI – Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi, Nuim Hayat, baru-baru ini memimpin rapat koordinasi terkait penyelesaian konflik antara Desa Rarapadende dan Desa Pesaku.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Sulawesi Tengah.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, termasuk Wakapolres Sigi, Perwira Penghubung Sigi, Koordinator Wilayah BIN Sigi, Ketua Dewan Adat Kabupaten Sigi, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sigi, Kasatpol PP, Kasat Intel Polres Sigi, serta perwakilan tokoh masyarakat dan adat dari kedua desa.

Dalam sambutannya, Nuim Hayat menegaskan bahwa rapat ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik demi perdamaian.

Baca juga: Polres Sigi Amankan Empat Titik Kampanye Pilkada Serentak 2024 di Wilayah Kulawi

"Pertemuan ini tidak untuk mencari siapa yang benar atau salah, tetapi untuk menemukan solusi yang dapat membawa kedamaian antara Desa Rarapadende dan Desa Pesaku," jelasnya melalui keterangan tertulisnya yang di terima TribunPalu.com pada Senin, (21/10/2024). 

Nuim Hayat juga menyoroti dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh konflik ini. 

"Sebagian besar masyarakat di kedua desa bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan. Ketika ketakutan melanda, aktivitas ekonomi terhenti, yang tentunya merugikan semua pihak. Kita harus segera menyelesaikan masalah ini demi kesejahteraan bersama," tambahnya.

Baca juga: Pasca Pelantikan, Gambar Resmi Presiden dan Wakil Presiden Mulai Dijual di Palu

Nuim Hayat menegaskan bahwa Pemerintah Daerah siap mendukung setiap solusi yang dihasilkan dari pertemuan ini. 

"Kami di Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi akan mendukung sepenuhnya apa pun hasil kesepakatan demi terciptanya kehidupan yang aman, tenteram, dan damai di Kabupaten Sigi," tegasnya.

Rapat ditutup dengan komitmen bersama untuk terus menjaga komunikasi dan dialog antar pihak terkait. 

"Kami semua bersepakat untuk terus menjaga dialog dan komunikasi, memastikan bahwa solusi yang dihasilkan dapat berjalan efektif dan mencegah konflik serupa terulang di masa depan," pungkas Nuim Hayat. (*)