Pikat Gen Z, Transaksi Aset Kripto di Indonesia Tembus Rp475 Triliun pada 2024

Laporan Bappebti mencatat transaksi aset kripto mencapai Rp48,44 triliun pada Oktober 2024, meningkat 361,18%.

Editor: Regina Goldie
TRIBUNNEWS
Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin anjlok 0,84 persen ke angka 96.624 dolar AS per koin, pada perdagangan Rabu (11/2/2024). 

TRIBUNPALU.COM - Popularitas aset kripto yang terus meningkat mendorong lonjakan tajam transaksi aset digital di Indonesia, mencapai Rp475 triliun.

Laporan Bappebti mencatat transaksi aset kripto mencapai Rp48,44 triliun pada Oktober 2024, meningkat 361,18 persen dibandingkan Oktober 2023 yang hanya Rp10,5 triliun.

Sepanjang Januari-Oktober 2024, transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp475 triliun, tumbuh 361,18 % dibandingkan Rp149,3 triliun pada 2023.

Aset kripto yang paling diminati investor Indonesia meliputi stablecoin Tether (USDT) dan Ethereum (ETH), diikuti Bitcoin (BTC), memecoin Pepe (PEPE), serta Solana (SOL).

Baca juga: Pesona Alam Morowali, 5 Air Terjun Menakjubkan Wajib Dikunjungi

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Senjaya di laman resminya mengungkap, transaksi kripto meningkat karena dampak dari lonjakan jumlah pelanggan terdaftar aset kripto yang saat ini telah mencapai 21,63 juta.

Tirta Karma Senjaya menyebut, besarnya transaksi kripto sebagian besar ditopang oleh anak-anak muda dengan rentang usia 18 hingga 35 tahun. Kemudahan transaksi disinyalir menjadi alasan anak muda mulai beralih ke aset kripto.

Momentum ini juga turut didukung oleh terbitnya Peraturan Bappebti (PerBa) Nomor 9 Tahun 2024, yang membuka peluang bagi investor institusi untuk masuk ke pasar kripto Indonesia.

Kendati aset kripto dianggap sebagai aset safe haven ditengah kondisi ekonomi yang berkontraksi, namun Kasan mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, mengingat karakteristik aset kripto yang berpotensi memberikan keuntungan besar namun dengan risiko yang tinggi.

Tak hanya itu, ia juga menegaskan pentingnya melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi kripto. Mengingat literasi dan edukasi terhadap keuangan tampaknya masih menjadi tantangan yang perlu diperhatikan oleh para pelaku industri kripto dan pemerintah.

Baca juga: Literasi Kelompok Perempuan Peduli Siaran, KPID Sulteng Bakal Hadirkan 3 Narasumber

Update Kripto Hari Ini

Mengutip dari Coinmarketcap.com, dalam 24 jam terakhir harga Bitcoin anjlok 0,84 persen ke angka 96.624 dolar AS per koin, pada perdagangan Rabu (11/2/2024). Nilai tersebut melesat jauh dari harga BTC di pekan lalu yang tembus mencapai 100.000 dolar AS per koin.

Tak hanya Bitcoin, sejumlah aset kripto juga turut amblas seperti misalnya Ethereum yang terperosok 2,27 persen menjadi ke 3.624 dolar AS per koin. Disusul Tether yang terkerek turun 0,01 persen ke level 1.00 dolar AS per koin.

Mengekor yang lainnya, perdagangan aset Dogecoin anjlok 3,93 persen di kisaran 0.3856 dolar AS per koin.   

Diikuti token USDC yang bergerak pada tren penurunan 0,01 persen ke level 0.9999 dolar AS per koin. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved