Festival Persahabatan di Palu

PKB Kota Palu Tolak Festival Persahabatan di RTH Vatulemo

Penolakan ini disampaikan oleh Ketua DPC PKB Kota Palu, Nanang, dengan alasan bahwa kegiatan tersebut diduga akan melibatkan aktivitas keagamaan.

|
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Palu menyatakan penolakan tegas terhadap pelaksanaan Festival Persahabatan 2025 yang direncanakan akan digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Vatulemo pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025.  

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU -  DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Palu menyatakan penolakan tegas terhadap pelaksanaan Festival Persahabatan 2025 yang direncanakan akan digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Vatulemo pada 30 Januari hingga 2 Februari. 

Penolakan ini disampaikan oleh Ketua DPC PKB Kota Palu, Nanang, dengan alasan bahwa kegiatan tersebut diduga akan melibatkan aktivitas keagamaan, yang melibatkan misionaris, dan dapat menimbulkan ketegangan di masyarakat.

“Kami menolak bukan karena kami tidak toleran, tetapi kami merasa kegiatan ini sebaiknya tidak dilaksanakan di ruang terbuka. PKB adalah partai yang sangat mendukung toleransi, namun kegiatan seperti ini sebaiknya dilaksanakan di tempat yang lebih tertutup,” ujar Nanang di Palu, Selasa (14/01/2025).

Baca juga: Camat Mantikulore Meninggal Dunia di RS Bhayangkara Palu

Nanang menambahkan bahwa mayoritas penduduk Kota Palu adalah umat Muslim, dan kota ini dikenal dengan Alkhairaat sebagai salah satu pondok pesantren terbesar di Indonesia. 

Oleh karena itu, ia khawatir kegiatan yang melibatkan unsur keagamaan di ruang publik bisa menimbulkan kekhawatiran, ketegangan, dan potensi masalah sosial.

Menurut Nanang, PKB sangat memahami tujuan dari kegiatan tersebut, namun ia berpendapat bahwa lebih bijak jika acara tersebut dipindahkan ke lokasi yang lebih tertutup agar tidak menimbulkan keributan. 

Baca juga: Pemkot Palu Terapkan Tarif Rp20 Juta untuk RTH Vatulemo sebagai Lokasi Festival Persahabatan

Ia menyarankan lokasi yang lebih aman dan dapat dikendalikan, seperti lapangan tertutup.

Saran tersebut sejalan dengan usulan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, Prof Zainal Abidin, yang turut hadir dalam rapat panitia Festival Persahabatan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu

Dalam kesempatan itu, Prof Zainal Abidin menyampaikan agar festival tersebut dilaksanakan di lokasi yang lebih terkontrol, seperti Lapangan GBK, Lapangan Mako Brimob Petobo, atau lapangan tertutup lainnya yang lebih aman dan sesuai dengan suasana yang nyaman bagi seluruh masyarakat.

Prof Zainal Abidin menegaskan bahwa usulan pemindahan lokasi ini bukan untuk menghalangi kebebasan beragama, melainkan sebagai bentuk dukungan agar umat Kristiani dapat melaksanakan kegiatan mereka dengan tertib dan aman, tanpa menimbulkan masalah sosial di ruang publik. (*)


 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved