Prabowo Subianto Isyaratkan Reshuffle Kabinet Sebagai Peringatan untuk Para Menteri

Dasco menekankan perlunya setiap menteri melakukan evaluasi internal yang komprehensif di kementerian masing-masing, mengikuti pernyataan Prabowo.

Editor: Regina Goldie
Tribunnews.com / Rizki Sandi Saputra
ISU RESHUFFLE KABINET - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025). Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco mengatakan, pernyataan Presiden Prabowo soal sinyal reshuffle kabinet merupakan bentuk peringatan bagi para menteri. 

TRIBUNPALU.COM - Sufmi Dasco, Ketua Harian Gerindra, menafsirkan pernyataan terbaru Presiden Prabowo Subianto tentang kemungkinan Reshuffle Kabinet sebagai peringatan jelas kepada para menteri. 

Dasco menekankan perlunya setiap menteri melakukan evaluasi internal yang komprehensif di kementerian masing-masing, mengikuti pernyataan Prabowo yang akan memecat pejabat yang tidak mengutamakan pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.

"Saya pikir kan Pak Prabowo itu kan orangnya terbuka. Kalau dia sudah bicara terbuka, artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya, yaitu menteri untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025), dikutip dari Kompas.com. 

Dasco mengatakan, Presiden memiliki hak prerogatif untuk melakukan evaluasi terhadap kabinet setelah 100 hari bekerja. 

Baca juga: PT CPM Tegaskan Tidak Ada Pemutusan Kontrak dengan AKM, Penyesuaian Dilakukan Sesuai Regulasi

Masa 100 hari masa kerja pemerintahan Prabowo sudah terlewati setelah tanggal 28 Januari 2025 lalu.

Dasco menegaskan bahwa pada prinsipnya, Prabowo lah yang paling mengerti mengenai kinerja para menterinya. 

"Dan tentunya dalam evaluasi 100 hari Presiden, tentunya yang kemudian merasakan apakah pembantu-pembantu Presiden sudah maksimal atau tidak maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya."

"Oleh karena itu, Presiden yang mempunyai hak prerogatif kita serahkan kepada Presiden untuk kemudian setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkah perbaikan di internal," jelas Dasco.

Baca juga: Kapolda Sulteng: Purnawirawan Polri Diharapkan Terus Jadi Panutan di Masyarakat

Prabowo Subianto sebelumnya memberikan pernyataan keras soal peluang adanya Reshuffle Kabinet merah putih setelah lewat 100 hari pemerintahannya.

Prabowo mengatakan, dirinya akan menyingkirkan bawahannya yang tidak mau bekerja dengan benar kepada masyarakat.

"Jadi begini kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu."

"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," ujar Prabowo dalam sesi tanya jawab seusai resepsi Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (5/2/2025) malam.

Baca juga: HIPMI Morowali Gelar Sosialisasi dan Perekrutan Anggota Baru

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved