Berita Viral

Heboh Fenomena Hujan Jelly di Gorontalo, BMKG Beberkan 3 Kemungkinan Penyebabnya

Fenomena alam langka hujan jelly terjadi di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

Editor: Lisna Ali
kolase/ Tribun video/kompasTV/kompas.com
HUJAN JELLY - Viral fenomena alam langka. Hujan yang tidak lazim terjadi di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Bukan air yang turun, tapi butiran mirip jelly. Hujan jelly ini turun Sabtu (15/2/2025) malam pukul 20.00 WITA. 

Hujan jelly  nampak lembek dan butirannya terasa lembut seperti agar-agar, tetapi warga memilih menghindar agar tidak terkena langsung.

Hujan Jelly Pernah Terjadi di Eropa

Hujan jelly diketahui pernah terjadi di Skotlandia, Eropa, pada tahun 2009.

Dikutip dari BBC, seseorang menemukan butiran jelly di Pentlands.

Penemuan ini memicu beragam teori konspirasi.

Beberapa dugaan menyebutkan bahwa zat tersebut adalah sejenis jamur, ekskresi hewan, atau bahkan 'ingus bintang' dari meteorit.

Kemudian pada Agustus 2009, ada bukti ilmiah baru yang menunjukkan bahwa materi misterius ini mungkin berasal dari suatu cairan dari katak. 

Untuk mencoba memecahkan misteri tersebut, Out of Doors telah meminta beberapa ilmuwan untuk memeriksa sampel jeli.

Hans Sluiman, seorang ahli alga di Royal Botanic Garden Edinburgh, mengatakan kepada para pendengar BBC bahwa ia yakin gel itu sendiri bukanlah tumbuhan atau hewan.

Dr Andy Taylor mempelajari jamur di Macaulay Institute di Aberdeen. Ia mengatakan ada filamen jamur di lendir tersebut tetapi setuju dengan Hans bahwa jamur tersebut tumbuh di dalam lendir.

Rekan akademis Hans Sluiman lalu menemukan referensi tahun 1926 di jurnal Nature tentang 'pembusukan bintang'. 

Referensi tersebut mendukung teori bahwa burung dari beberapa spesies tertentu memakan katak atau kodok. Burung itu kemudian memuntahkan ovariumnya hingga jatuh ke daratan. 

3 Penyebabnya Menurut BMKG

Prakirawan Stasiun Meteorologi (Stamet) Djalaluddin Gorontalo, Naufal Pramudya Irawan,  mengatakan ada  beberapa kemungkinan penyebab terjadinya hujan bertekstur seperti jelly di Dusun Ato Atas, Desa Leyao, Gorontalo Utara, pada Sabtu (15/2) malam pukul 20.00 WITA.

"Beberapa proses bisa menjadi salah satu kemungkinan penyebabnya," kata Naufal di Gorontalo dikutip dari Kompas.TV.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved