Wamendagri Ungkap Prabowo Geram dengan Pencurian Uang Rakyat, Tekankan Hukuman Berat bagi Koruptor
Ia menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo yang menyebutkan bahwa pejabat yang masih terlibat dalam praktik korupsi sudah sangat melampaui batas.
TRIBUNPALU.COM - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto marah karena masih ada pihak yang berani mencuri uang rakyat.
Bima Arya mengungkapkan bahwa kemarahan tersebut disampaikan oleh Prabowo dalam rapat serta saat mendengarkan taklimat bersama Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (4/3/2025).
Ia menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo yang menyebutkan bahwa pejabat yang masih terlibat dalam praktik korupsi sudah sangat melampaui batas.
Bima juga menambahkan bahwa meskipun Prabowo sebagai Presiden RI telah memberikan peringatan berkali-kali, hal ini tetap terjadi.
Baca juga: Ribuan Warga Sambut Nahkoda Baru Banggai Kepulauan
"Beliau menyatakan kegeramannya atas orang-orang yang masih keterlaluan, sudah diperingatkan, tapi masih saja ada yang mencuri uang rakyat, lebih baik ratusan triliun itu digunakan untuk makan bergizi, untuk pendidikan, kesehatan," ujar Bima Arya setelah mengikuti rapat, Selasa.
Meski begitu, ia tak merinci apakah yang dimaksud persoalan korupsi yang belakangan menjadi sorotan publik, yaitu kasus tata kelola minyak di PT Pertamina.
Hanya saja, Bima menyebut Prabowo meminta pelaku Koruptor untuk bisa dihukum dengan berat.
Arahan itu juga disampaikan kepada pimpinan penegak hukum dan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang turut hadir.
"Beliau juga menyampaikan komitmen untuk memberantas korupsi mendorong agar Koruptor itu dihukum berat," terangnya.
Baca juga: Safari Ramadan 2025, Bupati Banggai Kunjungi Kecamatan Bunta dan Gelar Pasar Murah
Lebih lanjut, Prabowo memberikan arahan mengenai pentingnya perbaikan pendidikan tanah air dengan perbaikan fasilitasnya sampai daerah pelosok.
Lalu Ketua Umum Partai Gerindra itu menyampaikan rencana untuk mendirikan 70 ribu koperasi desa sebagai outlet sembako untuk obat-obatan dan adanya peningkatan dana desa dari Rp1 miliar menjadi Rp7 miliar.
"Presiden juga menyatakan bahwa kita harus memotong rantai kemiskinan dengan menyekolahkan orang tidak mampu di sekolah terbaik," ucapnya.
Baca juga: Moh Rizal Intjenae Lanjutkan Program Beasiswa untuk Siswa Berprestasi ke Yaman
Jembatan Palu VI Siap Diresmikan Presiden, BPJN Sulteng Kebut Pembangunan |
![]() |
---|
8 Penerima Adhi Makayasa dari Presiden Prabowo, Satu Kelahiran Makassar |
![]() |
---|
Jadi Tuan Rumah Peluncuran KDMP di Sulteng, Bupati Vera: Ini Tonggak Sejarah Bagi Donggala |
![]() |
---|
Tiga Poros Ekonomi Sila Kelima |
![]() |
---|
Bupati Sigi Hadiri Peluncuran Koperasi Merah Putih Nasional Secara Virtual di Donggala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.