Penyesuaian Menu MBG Ramadan
BREAKING NEWS: Makan Bergizi Gratis di SMA Negeri 2 Palu Alami Penyesuaian Menu Selama Ramadan
Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan makanan yang diberikan tetap dapat dikonsumsi dengan baik oleh para siswa yang menjalankan ibadah puasa.
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, PALU – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 2 Palu, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu mengalami penyesuaian menu selama bulan Ramadan 1446 Hijriah.
Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan makanan yang diberikan tetap dapat dikonsumsi dengan baik oleh para siswa yang menjalankan ibadah puasa.
Kepala SMA Negeri 2 Palu, Eddy Siswanto, mengatakan bahwa program MBG tetap berjalan sejak awal Ramadan, tepatnya sejak 6 Maret 2025. Namun, terdapat perubahan pada jenis makanan yang disediakan.
Jika biasanya MBG menyajikan nasi dan lauk pauk, selama bulan Ramadan makanan tersebut diganti dengan kudapan ringan seperti susu, roti, biskuit, buah, dan telur.
Baca juga: Sidak MinyaKita di Pasar Masomba Palu, Kapolresta Dapati Harga Melebihi HET
"Karena sebagian besar siswa berpuasa, makanan yang diberikan kini berupa makanan ringan yang bisa mereka bawa pulang untuk berbuka. Sedangkan bagi siswa non-Muslim, mereka tetap bisa mengonsumsinya di sekolah," ujar Eddy Siswanto kepada TribunPalu.com, Rabu (12/3/2025).
Program ini berlangsung hingga 20 Maret 2025, sesuai dengan edaran dari Kementerian Pendidikan.
Setelah itu, sekolah akan memasuki masa libur Ramadan, dan program MBG akan kembali dilanjutkan setelah siswa masuk kembali pada 9 April 2025.
Pembagian makanan dilakukan setiap hari sekitar pukul 11.00 WITA, mengingat jam belajar selama Ramadan lebih singkat.
Siswa pulang lebih awal, yakni pukul 12.00 WITA, sehingga distribusi makanan harus selesai sebelum waktu pulang.
Baca juga: BPJS Kesehatan Palu Perkuat Sinergi dengan Pemda Sulteng Sukseskan Program PKG
Dalam pelaksanaannya, di SMA N 2 Palu, program ini menyediakan sekitar 1.400 porsi makanan setiap harinya.
Jumlah ini bisa mengalami sedikit perubahan karena pihak sekolah harus menyesuaikan dengan jumlah kehadiran siswa yang mungkin berkurang akibat sakit atau izin.
Untuk memastikan asupan gizi tetap terjaga, menu yang disajikan juga divariasikan setiap harinya.
Kadang siswa mendapatkan susu UHT, di lain hari mereka menerima Energen, roti, atau biskuit.
"Kami tetap berupaya memastikan bahwa makanan yang diberikan memenuhi standar gizi sesuai dengan ketentuan dari Badan Gizi Nasional. Tidak berlebihan, tapi cukup sesuai dengan kebutuhan," tutup Eddy Siswanto. (*)
( TribunBreakingNews )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.