Nasaruddin Umar Ingatkan Pejabat untuk Tak Gunakan Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran

Nasaruddin Umar menyarankan agar pejabat melakukan mudik menggunakan kendaraan pribadi.

Editor: Regina Goldie
HO/Atma Jaya
MUDIK PEJABAT - Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Kolokium dan Bedah Buku “Salve Peregrinans Spei!” di Auditorium Gedung Yustinus lantai 15, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya, pada Selasa (25/02/2025). Menteri Agama Nasaruddin Umar imbau pejabat tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi saat Idulfitri, mudik pakai mobil pribadi. 

TRIBUNPALU.COM - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak para pejabat untuk tidak memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi selama Hari Raya Idulfitri.

Nasaruddin Umar menyarankan agar pejabat melakukan Mudik menggunakan kendaraan pribadi.

"Menjelang momentum lebaran, saya mengimbau kepada pejabat untuk tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Kalau pulang kampung, gunakan kendaraan pribadi saja," ucap Nasaruddin melalui keterangan tertulis, Kamis (13/3/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Nasaruddin Umar di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta. 

Sejak awal menjabat sebagai pejabat negara, Nasaruddin menegaskan bahwa dirinya tidak akan memanfaatkan fasilitas negara, seperti mobil dinas dan rumah dinas, untuk kepentingan pribadi.

Baca juga: Capaian Pajak Pemerintah di Awal Tahun Meningkat, Defisit APBN Masih Terjaga

"Selama 12 tahun menjadi pejabat di Kementerian Agama, termasuk sebagai Dirjen dan Wamen, saya selalu berhati-hati dalam menggunakan fasilitas negara, seperti tidak menggunakan mobil dinas untuk keperluan pribadi, termasuk membawa keluarga atau saudara," ungkap Nasaruddin Umar

“Bahkan, saya memilih tidak tinggal di rumah dinas, karena khawatir tamu-tamu pribadi saya menggunakan fasilitas negara seperti listrik dan air,” tambahnya. 

Lebih lanjut, dirinya memberikan teladan dari kisah Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang mematikan lampu di kantornya ketika anaknya datang ke kantor membawa urusan pribadi. 

Menurut Umar bin Abdul Aziz, lampu itu dibiayai oleh negara dan ia tidak ingin menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

Nasaruddin Umar juga mengingatkan bahwa dalam hidup ini yang sebenarnya dibutuhkan bukanlah harta melimpah atau jabatan tinggi, melainkan keberkahan. 

Nasaruddin Umar menegaskan bahwa kekayaan tidak ada artinya jika keluarga tidak mendapat keberkahan.

Baca juga: APBN 2025 Awal Tahun, Defisit Rp31,2 T: Belanja Negara Rp348,1 T Sementara Pendapatan Rp316,9 T

"Apa gunanya kekayaan jika keluarga kita bermasalah, anak terjerumus narkoba, istri selingkuh, atau hidup penuh penyakit? Itu seperti neraka sebelum waktunya," katanya. 

"Sebaliknya, walau hidup sederhana, tapi jika dijalani dengan keberkahan, berbuka bersama, sholat berjamaah, dan hidup dalam ketenangan, itu seperti surga sebelum waktunya," tambahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved