Menkeu Sebut APBN 2025 Defisit Rp31 T di Awal Tahun, Total Belanja Negara Rp348 Triliun

Dalam penjelasannya, Sri Mulyani menyebutkan bahwa belanja negara yang terealisasi pada bulan Februari 2025 mencapai Rp348,1 triliun.

|
Editor: Regina Goldie
Tangkapan Layar dari Youtube Kementrian Keuangan RI
APBN 2025 - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani saat konferensi pers terkait kinerja APBN 2025 bulan Januari dan Februari di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis (13/3/2025). Sri Mulyani mengumumkan bahwa APBN di awal tahun sudah mengalami defisit hingga Rp31,2 triliun. Adapun belanja negara mencapai Rp348,1 triliun. 

TRIBUNPALU.COM - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengungkapkan bahwa pada Februari 2025, APBN mengalami defisit sebesar Rp31,2 triliun atau sekitar 0,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Dalam penjelasannya, Sri Mulyani menyebutkan bahwa belanja negara yang terealisasi pada bulan Februari 2025 mencapai Rp348,1 triliun.

Sementara itu, pendapatan negara, yang terdiri dari pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), tercatat lebih rendah yaitu sebesar Rp316,9 triliun.

"Realisasi yang terjadi untuk belanja negara hingga akhir Februari, kita masih melihat belanja negara Rp348,1 triliun atau 9,6 persen dari total belanja yang dianggarkan tahun ini," katanya dalam konferensi pers APBN Kita di Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (13/3/2025) dikutip dari YouTube Kementerian Keuangan RI.

Baca juga: Faktor Ketidakstabilan Sebabkan Penundaan Laporan Kinerja APBN 2025

Sosok yang akrab disapa Ani itu menjelaskan belanja negara itu terdiri dari belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah (TKD).

Untuk realisasi belanja pemerintah pusat bulan Februari 2025 mencapai Rp211,5 triliun.

Adapun rinciannya adalah belanja kementerian/lembaga (K/L) mencapai 83,6 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp127,9 triliun.

"Untuk transfer terlihat lebih maju yaitu kita telah mentransfer ke daerah sampai akhir Februari mencapai Rp136,6 triliun."

"Dari persentase, ini lebih tinggi bahkan kecepatan belanja pemerintah pusat yaitu 14,9 persen dari total transfer tahun ini yaitu sebesar Rp919 triliun," jelas Ani.

Lalu, untuk pendapatan negara dari pajak, Sri Mulyani mengatakan pada Februari 2025 mencapai Rp187,8 triliun dan Rp52,6 triliun dari Kepabeanan dan cukai.

Baca juga: Kejati Sulteng dan Disperindag Gelar Pasar Murah Ramadan, Sediakan Sembako Harga Terjangkau

Sementara, pendapatan negara lainnya yaitu dari Pendapat Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp76,4 triliun.

Terkait defisit yang terjadi pada bulan Februari 2025, Sri Mulyani mengatakan masih sesuai target yang telah dirancang dalam desain APBN 2025.

"Jadi, ini defisit 0,13 persen tentu masih di dalam target desain APBN sebesar 2,5 persen dari PDB yaitu Rp616,2 triliun," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved