Hari Raya Nyepi

Sambut Hari Raya Nyepi Caka 1947, PHDI Sulteng Tanam 1.000 Pohon di 5 Lokasi

Kegiatan itu berlangsung serentak umat Hindu di seluruh Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan laut.

Penulis: Zulfadli | Editor: mahyuddin
Sambut Hari Raya Nyepi Caka 1947, PHDI Sulteng Tanam 1.000 Pohon di 5 Lokasi - Tanam-Pohon-di-Pantai-umat-Hindu-2025.jpg
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COM
HARI RAYA NYEPI - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulawesi Tengah menggelar berbagai kegiatan sosial dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947, Agenda utamanya adalah penanaman 1.000 pohon yang berlangsung Minggu (16/3/2025).
Sambut Hari Raya Nyepi Caka 1947, PHDI Sulteng Tanam 1.000 Pohon di 5 Lokasi - PHDI-Sulteng-2.jpg
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COM
TANAM POHON - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulawesi Tengah menggelar berbagai kegiatan sosial dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947, Agenda utamanya adalah penanaman 1.000 pohon yang berlangsung Minggu (16/3/2025).

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulawesi Tengah menggelar berbagai kegiatan sosial dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947, 

Agenda utamanya adalah penanaman 1.000 pohon yang berlangsung Minggu (16/3/2025).

Penanaman pohon itu berlangsung di lima lokasi utama, yaitu Tempat Melasti di Pantai Duva, Kelurahan Layana, Kota Palu. 

Selain itu, pohon juga ditanam di Pura Agung Wana Kerta Jagat Nata, Pura Prajapati Kota Palu, Pura Giri Bakti di Kabupaten Sigi, serta salah satu pura di Kabupaten Donggala.

Baca juga: Sambut Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Kota Palu Bagikan 2.000 Takjil untuk Warga Muslim

Ketua PHDI Sulteng I Wayan Sudiana menjelaskan, kegiatannya itu merupakan bentuk implementasi ajaran Hindu dalam menjaga keseimbangan alam.

"Untuk mencapai kebahagiaan, ketenangan, dan kesejahteraan, keseimbangan alam harus dijaga. Salah satu caranya adalah dengan menanam pohon. Jangan sampai kita menebang pohon sembarangan, karena jika alam rusak, dampaknya akan kembali kepada kita," ujarnya di Pantai Duva, didampingi Ketua Panitia, Anak Agung Gede Ngurah Oka.

Selain aksi penanaman pohon, PHDI Sulteng juga menggelar kegiatan "Ayuning Segara", yakni aksi bersih-bersih laut.

Kegiatan itu berlangsung serentak umat Hindu di seluruh Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan laut.

Tak hanya itu, panitia Dharma Santi bersama berbagai organisasi Hindu juga menggelar aksi sosial dengan membagikan sekitar 1.500 takjil di depan Pura Agung Wana Kerta Jagat Nata.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari pihak kelurahan dan PKK setempat.

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Nyepi, PHDI Sulteng juga mengadakan kegiatan sosial di Lalundu, Kabupaten Donggala. 

Baca juga: Malam Nuzulul Quran, Gubernur Sulteng Ajak Umat Islam Memuliakan Al-Quran

Kegiatan tersebut meliputi pengobatan gratis oleh tim medis, pemberian beasiswa bagi anak yatim, pembagian sembako untuk warga kurang mampu, serta penyaluran pakaian bagi para pemuka agama Hindu.

Melalui berbagai kegiatan ini, PHDI Sulteng berharap semangat Nyepi dapat menjadi momentum bagi umat Hindu untuk mempererat kebersamaan, menjaga kelestarian lingkungan, serta berbagi kepada sesama.

"Sebagai umat Hindu, kita harus senantiasa menjaga keharmonisan, kerukunan, serta keseimbangan—baik dengan alam, sesama manusia, maupun dengan Tuhan. Itulah makna filosofis yang harus kita pahami dalam merealisasikan Hari Nyepi," ucap I Wayan Sudiana.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved