Kemlu RI Sebut Belum Ada Laporan WNI Korban Gempa Bumi di Myanmar
BANTUAN GEMPA MYANMAR - Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa yang melanda Myanmar, Kamis (3/4/2025). Kemlu RI memastik
TRIBUNPALU.COM - Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) memastikan, hingga hari ini, Kamis (3/4/2025) belum ada laporan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bencana alam gempa bumi dahsyat di Myanmar dan sebagian negara Thailand.
Kata Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Sugiono, hal itu didasarkan pada laporan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Myanmar.
Pemerintah berharap agar seluruh WNI yang berada di Myanmar selalu dalam keadaan baik dan selamat.
"Berdasarkan pemantauan dan laporan yang disampaikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Myanmar, Sejauh ini belum ada laporan korban Warga Negara Indonesia. Kita harap seluruh Warga Negara Indonesia yang ada di sana dalam kondisi yang baik," tulis keterangan resmi Menlu di website Kemlu RI, Kamis.
Meski begitu kata Sugiono, sejauh ini berdasarkan data terbaru, gempa bumi berkekuatan 7, 7 skala richter tersebut telah menelan ribuan korban.
Dia menyebut, setidaknya ada lebih dari dua ribu korban meninggal dunia dan empat ribu lebih korban luka-luka serta ratusan jiwa dilaporkan hilang.
"Sampai hari ini, jumlah korban dan jumlah kerusakan itu masih terus berkembangan. Berdasarkan catatan yang kami miliki, sampai hari ini ada 2.886 korban jiwa, 4.639 luka-luka, sementara masih ada kurang lebih 300 orang yang dinyatakan hilang," ucapnya.
Menyikapi kondisi yang memprihatinkan di Myanmar tersebut, Pemerintah Republik Indonesia kata Sugiono, telah menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Termasuk salah satunya yang disalurkan oleh Kemlu RI bersama Kemenko PMK, Kementerian Kesehatan, dan beberapa kementerian/lembaga lainnya hari ini.
Bantuan yang diserahkan oleh pemerintah Indonesia kepada Myanmar jumlahnya kata dia mencapai senilai 1,2 juta USD.
"Pada hari ini kita memberikan bantuan resmi dari Pemerintah Indonesia sesuai arahan dan perintah dari Bapak Presiden Prabowo. Jumlah bantuan yang kita sampaikan kurang lebih ada 124 ton barang yang nilainya mencapai kurang lebih 1,2 juta USD," katanya.
Sugiono menyatakan, pemberian bantuan kemanusiaan itu didasarkan pada hasil rapat koordinasi dengan beberapa kementerian/lembaga.
Tak hanya itu, dirinya menyebut, usai terjadinya gempa bumi di Myanmar pada 28 Maret lalu, seluruh Menlu di ASEAN juga langsung menggelar rapat darurat untuk merencanakan pemberian bantuan.
"Kemudian setelah tanggal 28 Maret kemarin kami berkoordinasi dengan Kemenko PMK untuk menyiapkan bantuan kemanusiaan kepada Myanmar," kata Sugiono.
"Di saat yang bersamaan juga ada rapat darurat, rapat antara seluruh Menteri Luar Negeri di ASEAN untuk mengkoordinasikan Langkah-langkah pemberian bantuan kemanusiaan untuk Myanmar yang sifatnya tanggap darurat," sambungnya.
BPBD Parigi Moutong Gelar Simulasi Gempa dan Tsunami di SMA Negeri 1 Parigi |
![]() |
---|
2 Hari Berturut-turut, Gempa Paksa Siswa SDN Inpres Bantaya Parimo Pulang Lebih Awal |
![]() |
---|
Mengenang Gempa Palu 28 September 2018, 2.141 Orang Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Riwayat Gempa September di Sulteng Lima Tahun Terakhir, Hari Ini Magnitudo 4,6 |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Gempa Bumi Kembali Guncang Sulawesi Tengah Pagi Ini, Warga Palu Merasakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.