LPS Goes to Campus
Sosialisasi di Untad Kota Palu, LPS Jelaskan E-Money dan E-Wallet Tidak Masuk Jaminannya
Dadi berharap kegiatan edukasi semacam ini dapat meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda agar lebih paham terhadap risiko
Penulis: Robit Silmi | Editor: mahyuddin
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi
TRIBUNPALU.COM, PALU – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menegaskan bahwa saldo uang elektronik (e-money) tidak termasuk kategori jaminannya.
Hal itu disampaikan Kepala Divisi Edukasi, Humas, dan Hubungan Kelembagaan LPS Wilayah III Sulampua Dadi Hermawan saat menjadi pembicara di acara LPS Goes to Campus, Aula Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako, Jl Soekarno Hatta, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (15/4/2025).
E-money merupakan bentuk uang yang digunakan untuk melakukan pembayaran secara elektronik.
Biasanya disimpan dalam kartu atau chip, dan tidak memiliki bentuk fisik seperti uang kertas.
E-money harus diisi ulang (top up) sebelum digunakan.
Baca juga: 388 Mahasiswa Hadiri LPS Goes to Campus di Universitas Tadulako
Contoh e-money yang populer di Indonesia antara lain Flazz (BCA), e-Money (Mandiri), TapCash (BNI), dan Brizzi (BRI).
E-money biasa digunakan untuk pembayaran tol, transportasi umum, dan berbagai merchant.
“E-money memang memberikan kemudahan, tetapi perlu diketahui bahwa dana di dalamnya tidak dijamin oleh LPS,” ujar Dadi kepada peserta yang didominasi mahasiswa.
Sebagai tambahan informasi, e-money berbeda dengan e-wallet seperti OVO, GoPay, DANA, ShopeePay, dan LinkAja.
Jika e-money disimpan dalam kartu atau perangkat keras (chip), maka e-wallet tersimpan dalam aplikasi berbasis smartphone dan biasanya terhubung dengan internet untuk melakukan berbagai transaksi secara digital.
LPS adalah lembaga independen milik pemerintah yang bertugas menjamin simpanan nasabah di bank serta menjaga stabilitas sistem perbankan nasional.
Baca juga: Aset LPS Capai Rp 224,66 Triliun, Jamin Simpanan Nasabah Semakin Aman
Wilayah kerja LPS III meliputi Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Dadi berharap kegiatan edukasi semacam ini dapat meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda agar lebih paham terhadap risiko dan perlindungan dana yang digunakan sehari-hari.
Acara ini disambut antusias oleh 388 mahasiswa Universitas Tadulako yang aktif berdiskusi dan bertanya seputar perlindungan simpanan.
(*)
LPS Goes to UNTAD Sulteng, Dadi Hermawan: LPS Hanya Jamin Dana Jika Bank Bangkrut |
![]() |
---|
LPS Sosialisasikan Bank Digital Masuk Penjaminan ke Mahasiwa UNTAD Sulteng |
![]() |
---|
Aset LPS Capai Rp 224,66 Triliun, Jamin Simpanan Nasabah Semakin Aman |
![]() |
---|
388 Mahasiswa Hadiri LPS Goes to Campus di Universitas Tadulako |
![]() |
---|
Dadi Hermawan: Menabung Dulu atau Investasi Dulu?, LPS Beri Paham Prioritas Finansial ke Mahasiswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.