Paskah 2025

Teks Lengkap Misa Jumat Agung 18 April 2025, Renungan & Doa Katolik Penuh Makna

Teks lengkap Misa Jumat Agung disertai dengan renungan harian Katolik. Teks ini disusun oleh Pastor Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Editor: Regina Goldie
TRIBUNFLORES.COM/GECIO VIANA
MISA JUMAT AGUNG - Perayaan misa pertama Jumat Agung di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Jumat 15 April 2022.Mari simak Teks misa Jumat Agung 18 April 2025. Teks misa Jumat agung lengkap dengan renungan harian Katolik. 

TRIBUNPALU.COM - Ayo kita cermati teks Misa Jumat Agung pada tanggal 18 April 2025.

Teks lengkap Misa Jumat Agung disertai dengan renungan harian Katolik.

Teks ini disusun oleh Pastor Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa Jumat agung dengan penuh iman.

▪ Umat Tuhan berkumpul bersama di dalam Kapela atau tempat doa. Kapela atau tempat doa itu tidak didekorasi apapun.  

▪ Sedapat mungkin, untuk kekhusukansuasana, alat-alat komunikasi dimatikan.  
▪ Sebelum perarakan, seorang Komentator akan membacakan 
Kata Pembuka berikut ini. 

01. KATA PEMBUKA oleh Komentator 

Saudara-saudari seiman dalam Kristus, hari ini kita berkumpul bersama untuk memperingati sengsara Tuhan kita Yesus Kristus dan wafat-Nya di kayu salib. Kita merayakannya dengan hati terbuka dan rasa syukur atas karunia cinta kasih Allah yang sedemikian mengagumkan. Perayaan ini akan dimulai dengan perarakan masuk dalam keheningan tanpa nyanyian, tanpa tanda salib dan salam, dilanjutkan dengan Upacara Sabda.  Kisah Sengsara Tuhan kita merupakan bagian utama perayaan ini. Kita diajak untuk mendengarkan dan mengikuti Kisah Sengsara ini dengan penuh 
perhatian. Sesudah itu akan dilanjutkan dengan Doa Umat Meriah untuk menyampaikan berbagai ujud-ujud Gereja. Kemudian dilanjutkan dengan upacara Penyembahan Salib. Setiap orang diberi kesempatan juga untuk menyembah Salib sebagai ungkapan kasih kepada Tuhan yang telah rela menderita sengsara untuk kebahagiaan hidup kita. 

[Jika ada penerimaan komuni]  

Akhirnya, dalam perayaan ini kita akan mempersatukan diri secara lebih mesra  dengan Yesus Tuhan dengan menyambut Tubuh-Nya yang suci. Marilah kita berdiri untuk memulai perayaan kita mengenangkan wafat Tuhan Yesus Kristus
▪ Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.  Umat tetap berdiri dalam suasana hening.  
▪ Pemimpin atau Pemandu Upacara berarak masuk menuju altar (tanpa diiringi lagu pembuka) lalu berlutut di depan altar untuk mengenangkan wafat Tuhan Yesus. Ketika ia berlutut, semua umat juga berlutut.  
▪ Lalu Pemimpin bangkit (umat pun berdiri) dan kemudian Pemimpin menuju tempatnya dan melanjutkan ibadah dengan tanpa membuat Tanda Salib.  

Lalu TANPA TANDA SALIB, Pemimpin langsung berkata:  

P : Hari ini Gereja berkabung, karena Yesus Tuhan kita wafat di salib. Tidak ada kata-kata yang bisa kita ungkapkan karena Tuhan yang amat mencintai kita, rela mati di salib untuk kita. Ia sendiri mati di tangan manusia yang hendak diselamatkan-Nya.  Kita berkumpul bersama untuk mengenangkan kematian-Nya. Ibadah kita ini akan terdiri dari tiga bagian, yaitu Liturgi Sabda, penghormatan salib dan komuni. Kita akan dihantar untuk mengenangkan dan merasakan penderitaan Tuhan Yesus demi 
menyelamatkan kita.  Terhadap misteri sengsara dan wafat Tuhan, marilah kita mengambil sikap hening. 
[Sesudah hening sesaat, Pemimpin melanjutkan dengan Doa Pembuka]. 

02. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menghimpun umat-Mu berkumpul di sini, pada hari agung ini. Kami hendak mengenangkan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersengsara dan wafat di kayu salib. Kami mohon, tariklah kami semua kepada salib Putra-Mu, agar kami semakin memahaminya sebagai satu-satunya harapan kami.  Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U  : Amin.  

03. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved