Kabar Seleb
Peran Jonathan Frizzy dalam Kasus Vape Ilegal, Tersangka Jadi Dalang Atur Keluar Masuk Etomidate
Polisi mengungkap peran dari tersangka Jonathan Frizzy (JF) dalam kasus pengedaran cartridge vape berisi zat etomidate (obat keras) yang dimasukkan da
TRIBUNPALU.COM - Polisi mengungkap peran dari tersangka Jonathan Frizzy (JF) dalam kasus pengedaran cartridge vape berisi zat etomidate (obat keras) yang dimasukkan dari luar negeri ke Indonesia.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) AKBP Ronald Sipayung menyampaikan secara runut keterlibatan JF.
Kasus berawal petugas piket Bea Cukai Bandara Soetta berkoordinasi melaporkan ke piket Sat Resnarkoba Polres Soetta bahwa ada penumpang inisial BTR yang diamankan setelah tiba dari Malaysia.
BTR kedapatan membawa zat etomidate dalam tas/koper yang dibawanya."Dari tersangka BTR, kemudian berkembangan kepada tersangka kedua, seorang perempuan inisial ER yang juga diamankan," kata Ronald.
Pengembangan berlanjut hingga kemudian muncul nama publik figur inisial JF yang dari hasil keterangan peran membuat WhatsApp Grup.
"Jadi mereka membuat WhatsApp grup yang berisi para tersangka, ER, JF, dan BTR tadi. Disitulah mereka membuat grup untuk saling berkomunikasi dan saling mengatur bagaimana supaya barang cartridge atau etomidate ini bisa masuk," tuturnya.
JF juga memberikan informasi terkait dengan tempat penginapan atau hotel di Kuala Lumpur, Malaysia kemudian dalam proses membawa ke Jakarta. Ronald mengungkap JF berperan melakukan pengawasan dan pengontrolan.
Menurutnya, JF pun meyakini tersangka lain barang cartridge barang atau zat etomidate ini akan diurus hingga bisa dikeluarkan dari Bea Cukai. Dari pengembangan kedua tersangka, polisi lalu berhasil melakukan penangkapan tersangka ketiga inisial EDS.
EDS diketahui keberadaannya di luar negeri, tepatnya di Thailand. Bersamaan dengan kasus yang menyeret Jonathan Frizzy, Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta bersama Satres Narkoba Polresta Bandara Soetta juga melakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa zat etomidate sebanyak 881 buah cartridge.
Sebanyak empat perkara yang diterima limpahan dari Bea Cukai pada tanggal 13 Maret 2025. Zat etomidate dikategorikan sebagai obat yang bisa dibeli, bisa dikonsumsi, bisa digunakan harus dengan menggunakan resep dokter.
Tanpa adanya resep dokter, maka zat etomidate ini adalah bagian dari peredaran yang ilegal. Total 881 buah cartridge ini jika diperjualbelilan ke masyarakat umum dengan harga pasaran Rp 3 juta sampai Rp 4 juta.
Cairan di dalam rokok elektrik hanya berisi kurang lebih sekitar 4 atau 5 mililiter dengan kandungan zat etomidate.
Diketahui kasus vape ilegal ini terungkap pada Maret 2025. Jonathan Frizzy sebelumnya menjalani pemeriksaan sebagai saksi buntut kasus tersebut.
Pemeriksaan terhadap Ijonk, sapaan akrabnya berdasarkan penahanan tiga orang yang membawa vape isi obat keras jenis etomidate.
Kandungan Zat Etomidate
Ini penjelasan ahli terkait bahaya penyalahgunaan etomidate dalam vape Jonathan Frizzy.
Pakar farmakologi dan farmasi klinik UGM, Prof. Apt. Zullies Ikawati menerangkan, etomidate adalah obat anestesi (obat bius) intravena (disuntikkan ke pembuluh darah).
Obat ini digunakan untuk induksi anestesi sebelum prosedur operasi atau sedasi untuk pasien kritis.
Biasanya etomidate diberikan pada pasien gawat darurat seperti mereka yang harus dibantu dengan ventilator di ruang ICU.
Menurutnya fungsi utamanya adalah membuat pasien tidur (anestesi) dengan cepat tanpa menurunkan tekanan darah terlalu banyak.
"Obat ini digunakan terutama pada pasien kritis yang tidak stabil secara kardiovaskular misalkan pada kondisi pasien syok dan trauma berat," kata Zullies Ikawati Tribunnews.com, Senin (5/5/2025).
Cara kerja etomidate ilah menekan sistem saraf pusat, khususnya dengan meningkatkan aktivitas neurotransmiter GABA (zat alami di otak yang menghambat sinyal saraf).
Dari berbagai sumber etomidate juga obat yang biasa digunakan dalam dunia medis untuk membuat pasien tidak sadar sebelum menjalani prosedur operasi terutama yang berdurasi singkat.
Obat ini bekerja sangat cepat—biasanya dalam waktu satu menit setelah disuntikkan ke pembuluh darah—dan efeknya bisa bertahan sekitar 3 hingga 5 menit, tergantung pada dosis yang diberikan.
Meski bisa membuat seseorang tertidur atau tidak sadar, etomidate bukan obat penghilang rasa sakit.
Obat ini hanya membuat tubuh berada dalam kondisi sedasi atau tidur dalam konteks medis, tanpa menghilangkan rasa nyeri.
Oleh karena itu, biasanya etomidate digunakan bersamaan dengan obat lain saat operasi berlangsung.
Bahaya Etomidate Jika Disalahgunakan, Kejang hingga Kematian
Etomidate bukan obat yang aman untuk penggunaan sembarangan, apalagi untuk rekreasi.
Efeknya sangat berbahaya dan fatal jika digunakan tidak sesuai dengan pemakaian secara medis.
Apa saja bahayanya? Zullies Ikawati merincikan bahayanya bisa picu kematian.
1. Penekanan fungsi adrenal dimana tubuh tidak bisa menghasilkan hormon stres, berisiko menyebabkan syok adrenal atau bahaya kematian.
2. Depresi pernapasan yakni kondisi napas melambat atau berhenti.
3. Penurunan kesadaran berat dimulai koma, lalu kejang.
Walau kondisi ini jarang terjadi pada beberapa orang.
4. Mual, muntah hebat.
5. Efek psikotropik berupa halusinasi atau sensasi keluar dari tubuh (dissociative experience) pada dosis tertentu, namun efek ini tidak stabil dan bisa sangat berbahaya.
"Juga ketergantungan psikis. Meskipun lebih jarang dibandingkan zat seperti opioid," tutur dia.
(*)
Sebagian artikel telah tayang di Tribunnews.com
Ammar Zoni Dikenai Sanksi Ganda, Isolasi 40 Hari dan Hak Bebas Bersyarat Dicabut |
![]() |
---|
Tamu Syok Unboxing Souvenir Nikahan Amanda Manopo dan Kenny, Ada TV hingga Logam Mulia |
![]() |
---|
15 Tahun Nikah Disinyali Tak Bahagia, Bedu Bongkar Pemicu Cerai dengan Irma, Buku Nikah Disobek |
![]() |
---|
Kritik Kuasa Hukum Nikita Mirzani Setelah Kliennya Dituntut 11 Tahun Penjara: Melebihi Koruptor |
![]() |
---|
Sahabat Bongkar Alasan Ammar Zoni Jadi Pengedar di Rutan, Tepis Isu Kekurangan Uang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.