Wijaya Chandra Resmi Nahkodai Apindo Sulteng, Targetkan Pembentukan Pengurus di 13 Kabupaten/Kota

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Wijaya Chandra resmi menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Tengah.

Wijaya Chandra dikukuhkan dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) ke-IV Apindo Sulteng yang digelar di Hotel Rama, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Selasa (6/5/2025).

Dalam pidato perdananya, Wijaya Chandra menegaskan komitmennya untuk memperkuat struktur organisasi dengan membentuk pengurus Apindo di seluruh 13 kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah.

Baca juga: KPU Sulteng Bakal Selesaikan Tunggakan Gaji PPS Sigi dalam Waktu Dekat

“Saat ini baru enam DPK (Dewan Pengurus Kabupaten) yang aktif dan diakui. Namun mudah-mudahan sebelum bulan depan, kami bisa lantik 12 DPK dari total 13 kabupaten/kota. Kami tinggal menunggu satu lagi dari Banggai Kepulauan,” ujarnya.

Wijaya Chandra menambahkan, proses pembentukan DPK Banggai Kepulauan masih menunggu konfirmasi dari Wakil Bupati setempat. 

Wijaya Chandra berharap seluruh kepengurusan Apindo di Sulteng dapat terbentuk lengkap sebelum akhir 2025.

Lebih lanjut, Wijaya Chandra mengungkapkan tantangan ke depan tidaklah mudah, namun mendapat dukungan langsung dari Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah.

Baca juga: Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Pimpin Rapat Monev Berani Sehat

Dalam audiensi bersama pemerintah daerah awal bulan lalu, kata Wijaya, Apindo ditantang untuk menarik investor ke Sulteng.

“Jika ada investor yang datang dan butuh lahan, pemerintah siap bantu carikan. Jika belum ada izin, pemerintah siap kawal proses perizinannya,” tuturnya.

Ia pun menyampaikan tema besar yang akan diusung Apindo Sulteng ke depan: “Potensi Ekonomi Sulawesi Tengah Nambaso, Berani Menuju Ekonomi Global Berkelanjutan”, yang menurutnya bukan sekadar jargon kosong.

Wijaya Chandra menutup pidatonya dengan mengajak seluruh jajaran DPP, DPN, dan pengurus Apindo lainnya untuk bekerja kolektif demi mendorong kemajuan organisasi dan ekonomi daerah.

“Negara saat ini sangat membutuhkan pengusaha, dan kita semua harus ambil bagian dalam upaya mencapai target Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (*)