Desas-desus soal Jokowi dan Kaesang Berpotensi jadi Calon Ketua Umum PSI 2025
Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) bakal menggelar Pemilu Raya 2025 untuk memilih ketua umum baru.
Akan tetapi, menurut Andy Budiman, Kaesang masih dapat mencalonkan diri lagi sebagai calon ketua umum PSI sebagai petahana.
“Apakah mantan ketua umum bisa mencalonkan diri? Boleh. Yang paling penting adalah mendapatkan syarat dukungan minimal, ya, termasuk juga Mas Kaesang. Dan apakah Mas Kaesang akan mencalonkan diri kembali? Nanti kita tanyakan kepada Mas Kaesang," kata Andy.
Andy juga menilai, jika Jokowi ikut mendaftar sebagai calon ketua umum PSI, artinya semakin ramai, semakin bagus.
"Kami sebagai pelaksana, sebagai wasit Pemilu Raya ini membuka kesempatan kepada semua kandidat untuk mencalonkan diri," ujar Andy di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Selasa.
"Makin ramai makin bagus menurut kami. Jadi ini kami punya prinsip makin ramai makin ada kompetisi makin seru lah buat internal PSI," imbuhnya.
3. Terinspirasi Jokowi
Andy Budiman mengungkap, gelaran Pemilu Raya PSI untuk memilih calon ketua umum yang baru terinspirasi dari gagasan Jokowi.
Nantinya, pemilihan ketua umum PSI akan dilakukan terbuka, menerapkan sistem e-voting.
"Apakah konsep ini idenya dari Pak Jokowi? Terus terang, Pak Jokowi ini kan kami anggap sebagai mentor sejak lama. Jadi masukan dari Pak Jokowi ini juga kami anggap sesuatu yang out of the box,” kata Andy, Selasa.
Andy mengungkapkan bahwa dorongan dari Jokowi agar partai menjadi 'super terbuka' serta menyarankan ketua umum dipilih langsung oleh anggota, menjadi pemicu kajian internal PSI mengenai praktik serupa di negara lain.
“Begitu Pak Jokowi bilang bicara tentang partai super terbuka, kemudian dalam beberapa pertemuan juga menyebutkan bahwa memang sebaiknya ketum dipilih secara langsung dan lain sebagainya, kami di internal itu mulai melihat-lihat, di tempat lain gimana sih ini dipraktikkan,” jelas Andy.
Hasil kajian tersebut menemukan bahwa sejumlah partai di dunia, khususnya yang digerakkan oleh anak muda, telah lebih dahulu mengadopsi sistem pemilihan langsung berbasis e-voting.
Misalnya, Podemos di Spanyol, Five Star Movement di Italia, dan sejumlah partai di negara-negara Skandinavia.
“Mereka sudah melakukannya terlebih dahulu, menggunakan e-vote juga. Jadi mereka buka pendaftaran calon ketua umum, mereka minta anggota untuk memilih, dan kemudian ketua umum terpilih disahkan melalui proses yang saya sebutkan tadi,” ujar Andy.
Menurutnya, kecenderungan global ini sejalan dengan semangat zaman dan harapan generasi muda terhadap partisipasi politik yang lebih terbuka, setara, dan berbasis teknologi.
Roy Suryo dan Dua Terlapor Diperiksa dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi |
![]() |
---|
Soal Buku Jokowi's White Paper, Projo Tegaskan Tak Keberatan Asal Tidak Mengandung Fitnah |
![]() |
---|
Angkatan Alumni UGM 80 Bela Mulyono, Ancam Laporkan Penyebar Fitnah |
![]() |
---|
Momen SBY dan Jokowi Hadir di Upacara HUT RI, Megawati Justru Absen |
![]() |
---|
Mantan Ketua KPK Abraham Samad Diperiksa Terkait Kasus Ijazah Palsu Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.