Sulteng Hari Ini

Enam JCH Lansia Parimo Siapkan Kursi Roda, Kemenag Pastikan Layanan Khusus

Mereka adalah bagian dari kloter 11 asal Parimo yang akan berangkat bersama 200 jemaah lainnya ke Tanah Suci.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
FAAIZ / TRIBUNPALU.COM
CALON JEMAAH HAJI PARIMO - Ratusan Koper JCH Parimo siap dikirim ke Asramah Haji Kota Palu, Senin (19/5/2025). (TribunPalu.com/Faaiz). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Sejumlah Jemaah Calon Haji (JCH) lanjut usia di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) telah menyiapkan kebutuhan khusus menjelang keberangkatan.

Pantauan Tribun Palu, Senin (19/5/2025) pagi, setidaknya enam JCH lansia sudah membawa kursi roda ke lokasi pengumpulan koper.

Mereka adalah bagian dari kloter 11 asal Parimo yang akan berangkat bersama 200 jemaah lainnya ke Tanah Suci.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Parimo, Subhan Lapu, memastikan fasilitas dan layanan untuk lansia telah disiapkan.

Baca juga: Dugaan Penembakan di Poso, Polda Sulteng Menunggu Hasil Uji Balistik dan Otopsi

Layanan khusus ini menjadi bagian dari upaya Kemenag memastikan seluruh jemaah mendapat pelayanan setara.

“Jemaah lansia mendapat perhatian khusus, termasuk kemudahan saat proses keberangkatan dan pelaksanaan ibadah,” kata Subhan.

Menurutnya, jemaah lansia akan didampingi petugas haji khusus dari embarkasi hingga ke Arab Saudi.

“Kami sudah data jemaah yang butuh bantuan kursi roda agar proses ibadah tetap nyaman,” ucapnya.

Subhan juga mengimbau agar keluarga turut membantu persiapan fisik dan dokumen bagi jemaah lansia.

“Bantu mereka siapkan obat pribadi, perlengkapan, serta edukasi tentang pelaksanaan ibadah,” tambahnya.

Dia mengungkapkan, pemeriksaan akhir koper juga memperhatikan kondisi jemaah lansia agar tidak kelelahan saat menyerahkan koper.
Baca juga: Kemenkum Sulteng Sosialisasikan Pencegahan Penyalahgunaan Kekayaan Intelektual

Pihak Kemenag membuka ruang konsultasi untuk jemaah yang memiliki keterbatasan fisik atau penyakit tertentu.

“Kesehatan jadi prioritas. Kami tidak ingin ada yang kesulitan di perjalanan,” ujar Subhan.

Ia meminta semua jemaah tetap menjaga kebugaran, terutama yang lanjut usia.

Jemaah lansia diminta tidak memaksakan diri mengikuti seluruh aktivitas saat di Tanah Suci.

“Silakan pilih ibadah yang mampu dilakukan. Keselamatan dan kekhusyukan tetap utama,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved