Palu Hari Ini

Waspadai Polarisasi dan Hoaks di Tengah Kecanggihan AI dalam Media Sosial

Fira Abdurachman juga menyoroti kebiasaan sebagian masyarakat yang kerap membagikan informasi tanpa memastikan kebenarannya. 

Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Robit/TribunPalu.com
Sekretaris The Society of Indonesian Environmental Journalist, Fira Abdurachman, mengajak peserta pelatihan jurnalistik untuk bijak dalam menyikapi arus informasi yang kian deras di era kecerdasan buatan (AI), khususnya terkait polarisasi dan penyebaran hoaks di media sosial. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU – Sekretaris The Society of Indonesian Environmental Journalist, Fira Abdurachman, mengajak peserta pelatihan jurnalistik untuk bijak dalam menyikapi arus informasi yang kian deras di era kecerdasan buatan (AI), khususnya terkait polarisasi dan penyebaran hoaks di media sosial.

Kegiatan berlangsung di Ruang Edelweis, Lantai 4, Swiss-Belhotel, Jl. Malonda, Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Kamis (22/5/2025).

Baca juga: Camat Palu Barat Apresiasi Kodim 1306/Palu Bersihkan Sampah di Pasar Inpres

Dalam pelatihan bertema "AI: Challenging in Journalism" digelar PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Fira menyampaikan bahwa algoritma yang bias berpotensi memperkuat polarisasi dalam masyarakat.

“Polarisasi itu tidak mau mendengarkan orang lain. Misalnya dalam politik, Anies sudah paling benar, Jokowi juga sudah paling benar. Pada intinya, tidak ada ruang untuk mendengarkan pendapat yang berbeda,” ujarnya.

Baca juga: Puan Maharani Minta Kemnaker Sidak dan Sanksi Perusahaan yang Masih Tahan Ijazah Pekerja

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari sejak 21 hingga 23 Mei 2025 ini diikuti oleh para jurnalis dari media lokal maupun nasional.

Amatan TribunPalu.com, ada 17 peserta, 5 diantaranya jurnalis perempuan, dan 12 jurnalis laki-laki.

Fira Abdurachman juga menyoroti kebiasaan sebagian masyarakat yang kerap membagikan informasi tanpa memastikan kebenarannya. 

Baca juga: Ini 3 Keutamaan Surah Al Kahfi di Hari Jumat, Ada Ayat 1-10

“Ada yang bertanya lewat media sosial, ‘Ini bener nggak ya?’ tapi tetap dibagikan. Padahal penting untuk memverifikasi dulu sebelum menyebarkan,” katanya.

Ia pun mengajak peserta untuk merenung terhadap dampak jangka panjang dari informasi yang keliru. 

“Bayangkan kalau itu terjadi terus. Otak kita seperti dicicil untuk menerima berita yang tidak benar. Lama-lama, kita bisa terbiasa dan mengarah ke sana,” tuturnya.

Baca juga: Bertemu dengan Jokowi di Solo, Dian Sandi Minta Maaf Unggah Ijazah Tanpa Izin

Menurutnya, di tengah derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi, jurnalis memiliki peran penting untuk menjaga kualitas karya jurnalistiknya

Ia juga menekankan kepada para peserta pelatihan jurnalistik agar lebih mengutamakan konfirmasi dalam setiap pemberitaan untuk menekan beredarnya berita hoax.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved