Longsor Gunung Kuda Cirebon, 14 Korban Tewas dan 8 Orang dalam Pencarian

Petugas gabungan kini mencari delapan pekerja tambang yang tertimbun dalam bencana tersebut.

Editor: mahyuddin
tribunjabar
LONGSOR GUNUNG KUDA - Sedikitnya 14 orang menjadi korban jiwa alias tewas dalam bencana longsor di di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (30/5/2025). Petugas gabungan kini mencari delapan pekerja tambang yang tertimbun dalam bencana alam tersebut. 

TRIBUNPALU.COM - Sedikitnya 14 orang menjadi korban jiwa alias tewas dalam bencana longsor di di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (30/5/2025).

Petugas gabungan kini mencari delapan pekerja tambang yang tertimbun dalam bencana alam tersebut.

Polisi juga menahan pemilik tambang batu di Gunung Kuda itu.

Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengatakan, pihaknya telah membawa pemilik tambang untuk dimintai keterangan terkait peristiwa tragis tersebut.

Diketahui, tambang tersebut memiliki izin yang masih aktif hingga akhir tahun ini.

“Izin pertambangan berakhir di bulan November 2025."

"Jadi izin lengkap, si pemilik tambang sedang dibawa untuk dimintai keterangan,” ujar Sumarni saat diwawancarai di lokasi kejadian, Jumat (30/5/2025).

Baca juga: Sosok Shuniyya Ruhama, Waria Jadi Penceramah Viral dan Jadi Sorotan Warganet

Ia menyebut, sejauh ini sudah 14 jenazah ditemukan dan dievakuasi dari lokasi longsor

Selain itu, 12 korban lainnya berhasil selamat dan sempat dilarikan ke rumah sakit, 3 di antaranya sudah boleh pulang. 

“Yang sudah ditemukan ada 14 orang yang meninggal dunia dan 12 orang yang dibawa ke rumah sakit. Dan tiga di antaranya sudah kembali ke rumahnya,” ucapnya.

Sumarni menambahkan, pihaknya masih melakukan klarifikasi jumlah korban yang diperkirakan masih tertimbun di bawah material longsoran.

“Totalnya, informasinya kami dapatkan masih delapan orang lagi, tapi kami klarifikasi,” katanya.

Polisi juga telah mendirikan posko pengaduan di sekitar area tambang untuk memudahkan masyarakat melaporkan keluarga yang hilang dan mengidentifikasi para korban.

“Sudah bikin posko pengaduan juga. Masyarakat bisa mendatangi posko tersebut untuk mengidentifikasi identitas para korban,” ujar Sumarni.

Baca juga: Sektor Jasa Keuangan di Sulteng Tumbuh Stabil dan Positif hingga Maret 2025

Sementara itu, proses pencarian korban dihentikan sementara pada Jumat (30/5/2025) sore lantaran minimnya pencahayaan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved