OJK Sulteng

Sektor Jasa Keuangan di Sulteng Tumbuh Stabil dan Positif hingga Maret 2025

Hal ini mencakup sektor perbankan, pembiayaan, dana pensiun, pasar modal, serta edukasi dan perlindungan konsumen yang terus meningkat.

Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
KONDISI KEUANGAN SULTENG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan bahwa kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah tetap stabil dan menunjukkan pertumbuhan positif hingga 31 Maret 2025.  

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan bahwa kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah tetap stabil dan menunjukkan pertumbuhan positif hingga 31 Maret 2025. 

Hal ini mencakup sektor perbankan, pembiayaan, dana pensiun, pasar modal, serta edukasi dan perlindungan konsumen yang terus meningkat.

“Stabilitas sektor jasa keuangan di Sulawesi Tengah tetap terjaga dengan baik. Ini tercermin dari pertumbuhan aset, kredit, dan dana pihak ketiga yang terus mengalami peningkatan,” ujar Kepala OJK Sulteng, Bonny Hardiputra, dalam keterangan pers, Jumat (30/5/2025).

Bonny menjelaskan, total aset perbankan di Sulteng per Maret 2025 mencapai Rp77,87 triliun, tumbuh 8,83 persen (yoy). 

Kredit yang disalurkan tumbuh 7,77 persen menjadi Rp59,11 triliun, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 2,62 persen menjadi Rp36,82 triliun. 

Ia menambahkan, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) masih tinggi di angka 160,54 persen, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga di 1,69 persen.

Baca juga: Bupati Morowali Tegaskan Komitmen Majukan Pendidikan Anak Sejak Dini

“Perbankan kita menunjukkan intermediasi yang aktif, dan risiko kredit tetap terkendali,” ucapnya.

Sektor perbankan syariah juga mengalami pertumbuhan yang solid.

Total aset mencapai Rp3,69 triliun, naik 16,40 persen, dengan pembiayaan mencapai Rp3,22 triliun dan DPK sebesar Rp2,21 triliun.

Dalam mendukung ekonomi daerah, Bonny menyebut bahwa perbankan tetap fokus menyalurkan kredit ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Kredit UMKM mencapai Rp17,97 triliun, tumbuh 8,51 persen secara tahunan, dengan kualitas kredit yang sehat, yaitu NPL sebesar 2,97 persen, masih di bawah ambang batas 5 persen,” jelasnya.

Selain itu, sektor pembiayaan juga tumbuh positif dengan total penyaluran dana sebesar Rp7,32 triliun, naik 14,36 persen, dan rasio Non-Performing Financing (NPF) sebesar 1,74 persen.

“Kinerja sektor pembiayaan dan dana pensiun juga positif. Aset dana pensiun di Sulteng kini mencapai Rp105,25 miliar, dengan investasi sebesar Rp103,15 miliar,” ungkap Bonny.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved