Kisah Ustad Yahya Waloni Ngontrak Rumah di Tolitoli Sulteng, Dipandu 2 Sosok Ulama Jadi Mualaf

Sulawesi Tengah erat kaitannya dengan perjalanan spritual Ustad Yahya Waloni.

Editor: mahyuddin
HANDOVER
BERITA DUKA - Dai dan mantan pendeta Ustad Dr H M Yahya Yopie Waloni Sth Mth (55), dilaporkan meninggal dunia usia khutbah di Masjid Darul Falah, Jl Aroepala, Minasa Upa, Kelurahan Gunung Sari, Rappocini, Kota Makassar, Jumat (6/6/2025). 

Ia menetap di Sorong sejak tahun 1997. 
 
Tahun 2004, Ustad Yahya Waloni kemudian pindah ke Balikpapan.

Di sana ia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006.

Yahya menginjakkan kaki di Kota Cengkeh, Tolitoli, tanggal 16 Agustus 2006.
 
Sejak tinggal di Tolitoli, Ustad Yahya Waloni sering dikunjungi warga.

Bahkan tenda berdiri di depan kosannya karena banyaknya warga berdatangan.

Ada yang datang membawa sumbangan, ada pula hanya sekadar bercengkerama.

 Sumbangan diberikan berupa belanga, kompor, kasur, televisi, Alquran, gorden dan kursi.
 
Mereka bersimpati karena Ustad Yahya Waloni sekeluarga karena hanya pindah dari tempat tinggal pertamanya dengan pakaian di badan.

Rumah yang ditempati sebelumnya di Kelurahan Panasakan adalah fasilitas yang diperoleh atas bantuan gereja sehingga ditinggalkan semua.

Selain kedua ulama MUI Tolitoli, ada juga seorang perempuan yang sangat berpengaruh dalam kehidupan Ustad Waloni dan keluarga.

Yaitu Hj Nurdiana, pegawai Balitbang Diklat Pemkab Tolitoli,

Hj Nurdiana adalah guru mengaji istri Ustad Waloni Yahya. 

Selain belajar mengaji dan menerima tamu, Ustad Yahya Waloni juga kerap menghadiri undangan di beberapa masjid Tolitoli.

Tidak hanya dalam kota, tetapi sampai ke desa-desa di Kabupaten Tolitoli.
 
Pria kelahiran Manado itu merupakan bungsu dari tujuh bersaudara.

Dia lahir dari kalangan terdidik dan disiplin.

Ayahnya seorang pensiunan tentara juga mantan anggota DPRD di daerah Sulawesi Utara. 

Baca juga: Sosok Istri Ustad Yahya Waloni, Ikuti Jejak Suami Jadi Mualaf

Kerasnya kehidupan Ustad Yahya Waloni sebelum menjadi muallaf terlihat di tubuhnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved