Kisah Ustad Yahya Waloni Ngontrak Rumah di Tolitoli Sulteng, Dipandu 2 Sosok Ulama Jadi Mualaf
Sulawesi Tengah erat kaitannya dengan perjalanan spritual Ustad Yahya Waloni.
Terdapat beberapa bekas luka setrika yang menghapus tato di beberapa bagian tubuh Ustad Yahya Waloni.
Meski pernah nakal, tetapi pendidikan formalnya sampai ke tingkat doktor.
Ia menyandang gelar doktor teologi jurusan filsafat.
Jebolan Institut Theologia Oikumene Imanuel Manado itu menjadapat titel doktor 10 Januari 2004.
Bertemu Penjual Ikan dan Lailatulkadar
Beberapa hari sebelum masuk Islam, Yahya Waloni mengaku sempat bertemu seorang penjual ikan, di rumah lamanya, kompleks Tanah Abang, Kelurahan Panasakan, Tolitoli.
Pertemuannya dengan si penjual ikan berlangsung tiga kali berturut-turut di bulan Ramadhan.
Dan anehnya lagi, jam pertemuannya dengan si penjual ikan itu tidak pernah meleset dari pukul 09.45 Wita.
Penjual ikan yang diketahui Ustad Yahya Waloni bernama Sappo.
Sappo dalam bahasa Bugis berarti sepupu.
Setiap kali ketemu dengan si penjual ikan itu, Yahya Waloni mengaku berdialog panjang soal Islam.
Meski tidak lulusSD, Sappo mahir dalam menceritakan soal Islam.
Sampai saat ini Yahya mengaku tidak pernah lagi bertemu dengan penjual ikan itu.
Si penjual ikan mengaku dari Dusun Doyan, Desa Sandana, Tolitoli.
Meski sudah beberapa orang yang mencarinya hingga ke Doyan, dengan ciri-ciri yang dijelaskan Yahya, tapi si penjual ikan itu tetap tidak ditemukan.
Baca juga: Timnas Indonesia Dapat Hadiah Jam Tangan Rolex dari Presiden Prabowo, Harganya Bikin Gigit Jari
Sejak pertemuannya dengan si penjual ikan itulah Ustad Yahya Maulana sempat berseteru dengan istri.
Istrinya ngotot untuk tidak memeluk Islam.
Kepsek dan Haerana Berdamai, Disdik Sulteng Kumpul Guru SMAN 5 Palu |
![]() |
---|
Tekan Inflasi, Pemkab Banggai Bakal Pasok Bawang Merah dari Enrekang |
![]() |
---|
Legislator PDIP Matindas J Rumambi Desak Evaluasi Pelaksanaan MBG |
![]() |
---|
Tim Asesor LAMEMBA Lakukan Asesmen di Magister Manajemen Unismuh Luwuk |
![]() |
---|
Gubernur Sulteng Dukung Program “Satu Harga” Sekda Parigi Moutong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.