Alasan Jokowi Tolak Gabung PPP, Lebih Tertarik ke PSI

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memutuskan menolak gabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Editor: Lisna Ali
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
JOKOWI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo menaiki mobil usai memberikan pelaporan di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menolak dicalonkan menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menurut Jokowi, banyak tokoh-tokoh hebat di PPP. 

TRIBUNPALU.COM - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memutuskan menolak gabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Jokowi blak-blakan menyebut bakal ke Partai Solidaristas Indonesia (PSI).

Dengan tegas, Jokowi menolak menjadi Ketua Umum PPP.

Keputusan itu disampaikan Jokowi di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jumat (6/6/2025).

Jokowi menilai, masih banyak nama-nama lebih kompeten. 

"Enggaklah, saya kira di PPP banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi," ujar Jokowi.

"Calon yang sudah beredar banyak, banyak sekali," lanjutnya.

Jokowi terang-terangan justru lebih memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini dipimpin anak bungsunya, Kaesang Pangarep.

"Saya di PSI saja," ujar dia.

Jokowi mengatakan, sampai saat ini dirinya belum mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSI.

"Tidak tahu (mau masuk partai lain atau tidak)."

"Di PSI juga belum dicalonkan," ucap Jokowi

Sebelumnya, Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan mengatakan, nama Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi masuk dalam bursa calon ketua umum partai berlambang Ka'bah itu.

Menurut Irfan, wacana tersebut berkembang secara alami di kalangan internal partai, mengingat kedekatan PPP dengan Jokowi selama dua periode masa kepemimpinannya.

Harapan PPP Bangkit Lewat Jokowi Dinilai Tidak Realistis

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved