Sigi Hari Ini

Festival Danau Lindu 2025 Resmi Jadi Program Pemkab Sigi, Bupati Tegaskan Perlu Kolaborasi Semua

Rizal juga mengaku terkejut atas keputusan pengunduran diri HBI dari kemitraan dalam penyelenggaraan FDL tahun ini.

HANDOVER
FESTIVAL DANAU LINDU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, menegaskan bahwa Festival Danau Lindu (FDL) 2025 merupakan program resmi pemerintah daerah.  

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata

TRIBUNPALU.COM,SIGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, menegaskan bahwa Festival Danau Lindu (FDL) 2025 merupakan program resmi pemerintah daerah. 

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada 3 hingga 5 Juli 2025, dengan tujuan utama mengangkat potensi budaya, pariwisata alam, dan kekuatan komunitas lokal.

Bupati Sigi, Moh Rizal Intjenae, menyampaikan bahwa penyelenggara utama FDL 2025 adalah Pemkab Sigi, sedangkan Dewan Kesenian Sigi (DKS) dan Hasan Bahasyuan Institute (HBI) hanya berperan sebagai mitra kerja dan pendamping.

“Penyelenggara utamanya adalah pemerintah daerah. DKS dan HBI hanya sebagai pendamping serta mitra kerja,” ujar Rizal saat ditemui awak media di Desa Bora, Senin (16/6/2025).

Rizal juga mengaku terkejut atas keputusan pengunduran diri HBI dari kemitraan dalam penyelenggaraan FDL tahun ini.

“Saya cukup kaget saat mengetahui HBI mengundurkan diri. Padahal, sebelumnya mereka sudah mempresentasikan konsepnya di hadapan kami bersama DKS. Saya sebenarnya berharap keduanya bisa bersatu dan berkolaborasi, karena jika kekuatan ini digabungkan, FDL akan menjadi luar biasa,” ungkapnya.

Menurut Rizal, keberhasilan Festival Danau Lindu sangat bergantung pada semangat kolaborasi dari berbagai pihak.

“Pelaksanaan FDL membutuhkan kerja bersama. Kalau masing-masing pihak lebih mengedepankan ego, ini bisa menjadi kendala besar. Maka dari itu, pemerintah daerah mengambil alih untuk memastikan kegiatan ini tetap berjalan sukses,” katanya.

Rizal menambahkan, FDL dirancang sebagai ruang apresiasi budaya yang memadukan seni tradisional, pesona alam, dan semangat gotong royong masyarakat. 

Festival ini ditargetkan menjadi ikon budaya tahunan yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memperkuat identitas dan semangat kebersamaan warga Sigi.

“Kami butuh orang-orang yang berpikiran positif dan siap bekerja bersama. Ini adalah mimpi besar saya untuk menjadikan Festival Danau Lindu sebagai pendorong utama industri pariwisata Sigi,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved