Adakah Amalan Sunnah Malam 1 Suro di Tahun Baru Islam? Begini Penjelasan Para Ulama

Peringatan Malam 1 Suro biasanya diperingati pada malam hari setelah magrib di hari sebelum tanggal 1 Suro atau 1 Muharam.

Editor: mahyuddin
Freepik
ILUSTRASI MASJID - Ilustrasi siluet masjid. Malam 1 Suro 2025 berlangsung pada Kamis malam, 26 Juni 2025, tepatnya mulai pukul 18.00 WIB. Sesuai kalender Jawa, malam 1 Suro 2025 bertepatan dengan malam Jumat Kliwon. 

Engkau shalat empat rakaat, di setiap rakaat membaca Al Fatihah dan satu surat.

Ketika selesai membaca surat dan kamu masih dalam keadaan berdiri, bacalah 'subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar' sebanyak 15 kali. 

Setelah itu rukuk dan baca tasbih 10 kali. Setelah itu berdiri dari rukuk dan baca lagi tasbih 10 kali.

Setelah itu sujud dan baca lagi tasbih 10 kali. Setelah itu bangkit dari sujud dan baca tasbih 10 kali.

Setelah itu sujud lagi dan kembali membaca tasbih 10 kali. Total seluruhnya adalah 75 kali tasbih."

Kata Buya Yahya

Penceramah Buya Yahya menjelaskan cara menyambut Tahun Baru Hijriah bagi Umat Islam.

Buya Yahya menerangkan menyambut datangnya Tahun Baru Hijriah, sebaiknya umat Muslim menggaungkan semangat syiar Islam.

"Syiar bisa dilakukan dengan gebyar yang indah dan menarik sesuai dengan petunjuk dan tuntunan Nabi Muhammad SAW," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Dikulik dari asal sejarah adanya sistem penanggalan Hijriyah, karena kegundahan kaum muslimin mengenai tanggal yang sama dengan kaum di luar Islam pada zaman Sayyidina Umar bin Khattab RA, maka dicetuskanlah untuk membuat tanggal yang berbeda.

Baca juga: Bacaan Doa Awal Tahun Baru Islam, Dibaca di Malam 1 Muharram 1447 H

Pesan yang dipahami yaitu hendaknya umat Islam membuat sesuatu yang khas, sebagian orang merayakan tahun baru agamanya atau kebiasaan lainnya.

Mengapa umat muslim harus ikut-ikutan, di saat mempunyai tahun baru sendiri seolah tidak bisa mengagungkan syiar.

Syiar-syiar dalam Islam adalah indah, tidak hanya bermanfaat atau disenangi oleh umat Islam saja bisa pula dirindukan kaum non Islam.

Di antaranya menghargai tetangga, anak harus berbakti kepada Orangtua, Orangtua harus mendidik anak dengan benar, menjauhkan sifat-sifat penyakit hati, dan lainnya.

"Tidak harus gebyar, di antara contoh kecil cara menyambut tahun baru Islam misalnya makan bersama dengan anak-anak, kegembiraan yang halal, dan seterusnya," kata Buya Yahya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved