Penjelasan Buya Yahya Tentang Keutamaan Puasa Asyura

Buya Yahya mengajak umat Islam untuk tidak melewatkan kesempatan berharga agar berpuasa Asyura pada 10 Muharram.

Editor: Fadhila Amalia
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMA
KEUTAMAAN PUASA ASYURA - Buya Yahya mengajak umat Islam untuk tidak melewatkan kesempatan berharga agar berpuasa Asyura pada 10 Muharram sebagai salah satu cara mendapatkan ampunan dan pahala dari Allah SWT. 

TRIBUNPALU.COM - Puasa Asyura memiliki keutamaan luar biasa menurut Buya Yahya.

Puasa Asyura juga dipercaya mampu menghapus dosa-dosa selama setahun penuh.

Buya Yahya mengajak umat Islam untuk tidak melewatkan kesempatan berharga agar berpuasa Asyura pada 10 Muharram sebagai salah satu cara mendapatkan ampunan dan pahala dari Allah SWT.

Buya Yahya mengatakan, bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan mulia yang disebutkan dalam Al-Quran.

Baca juga: Ini Penjelasan Kemnaker Soal Karyawan yang Kena PHK, Apakah Masih Bisa Dapat BSU 2025?

Amalan yang dianjurkan adalah semua amalan yang dianjurkan di bulan lain sangat dianjurkan di bulan ini, hanya saja ada amalan yang sangat dianjurkan secara khusus di bulan ini yaitu puasa pada tanggal 10 Muharram yang juga disebut puasa Asyura.

Anjuran Puasa Asyura pada 10 Muharram
Puasa tanggal 10 Muharam yang disebut dengan puasa ‘Asyura, seperti yang telah disebutkan dalam hadits yang artinya : 

Rasulullah SAW bersabda : “Ini (10 Muharrom) adalah hari Asyura dan Allah tidak mewajibkan puasa atas kalian dan sekarang aku berpuasa, maka siapa yang mau silahkan berpuasa dan siapa yang tidak mau silahkan berbuka (tidak berpuasa) “ (Bukhori :1899 dan Muslim : 2653)

Keutamaan Puasa Asyura pada 10 Muharram
Adapun keutamaan puasa Asyura adalah dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu.

Baca juga: BREAKINGNEWS: Jembatan Dusun 3 Desa Towale Donggala Ambruk Diterjang Banjir

“Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu “. (Muslim : 2746).

Lanjut Buya Yahya, meskipun puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram, juga sangat dianjurkan untuk ditambah agar bisa berpuasa di hari yang ke-Sembilan, seperti yang telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang artinya : 

“Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan (perintah sunnah) manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila datang tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa pada tanggal 9 (Muharram).

Berkata Abdullah bin Abbas “ Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.” ( Muslim : 1134/2666)

Maka dalam hal ini, lebih bagus lagi jika ditambah hari yang ke-Sebelas seperti disebutkan dalan sebuah riwayat dari sahabat Abdullah ibn Abbas, artinya:

“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyuro` dan berbedalah dengan orang Yahudi, (yaitu) berpuasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari setelahnya” (Ibnu Khuzaimah: 2095).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved