Kemenhub Bakal Naikan Tarif Ojol Naik hingga 15 Persen

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan mengatakan pembahasan rencana kenaikan tarif ojol itu sudah di tahap akhir.

Editor: Fadhila Amalia
Tribunnews.com
TARIF OJEK ONLINE - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menaikkan tarif ojek online (Ojol) dari mulai 8 persen hingga 15 persen. 

Mereka juga mendesak regulasi yang mengatur tarif layanan antar makanan dan pengiriman barang secara adil.

Saat ini, tarif ojol masih mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 564 Tahun 2022. Penetapan tarif dibagi dalam tiga zona:

Baca juga: Simak Kata-Kata Mutiara Peringatan Hari Bhayangkara 2025 yang Ke-79

Zona I (Sumatera, Jawa di luar Jabodetabek, dan Bali): Rp 1.850 – Rp 2.300 per km

Zona II (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi): Rp 2.600 – Rp 2.700 per km

Zona III (Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua): Rp 2.100 – Rp 2.600 per km

Selain soal tarif, Kemenhub juga tengah mengkaji rencana pemotongan maksimal 10 persen dari pendapatan mitra pengemudi.

Kajian dilakukan karena struktur ekosistem ojol dinilai kompleks dan melibatkan banyak pihak.

“Seperti Bapak ketahui, tadi disampaikan bahwa ekosistem yang terbangun dari ojek online ini sudah sangat besar. Untuk mitra sendiri ada 1,9 juta, kemudian UMKM yang sudah hadir dalam ekosistem tersebut ada sekitar 25 juta,” terang Aan.

Baca juga: Simak Kata-Kata Mutiara Peringatan Hari Bhayangkara 2025 yang Ke-79

Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menetapkan kebijakan tersebut.

“Insyaallah dalam waktu dekat kami akan menyampaikan hasil kajian tersebut dan tentu akan kami sosialisasikan, sehingga ekosistem atau yang terlibat dalam ojek online ini tidak ada yang dirugikan, baik itu dari UMKM maupun dari aplikasi sendiri,” ujarnya.

Aan menambahkan, Menteri Perhubungan memberi perhatian besar terhadap keberlanjutan ekosistem transportasi daring karena perannya dalam menciptakan lapangan kerja.

“Kami hati-hati dalam menentukan ini karena Pak Menteri menginginkan ekosistem ini tetap terpelihara karena banyak lapangan pekerjaan akibat dari transportasi atau ojek online ini,” tegasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved