Morowali Hari Ini
PLN Sukses Nyalakan Proyek SUTT dan Gardu Induk Pertama di Morowali
Proyek transmisi tersebut membentang sepanjang 162,5 kilometer sirkit (kms), melintasi dua kabupaten. Infrastruktur ini terdiri dari 254 menara.
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, MOROWALI – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan berhasil melakukan penyalaan perdana atau energize pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Kolonedale – Bungku dan Gardu Induk (GI) 150 kV Bungku (New).
Penyalaan ini menjadi tonggak sejarah, karena merupakan infrastruktur transmisi dan gardu induk 150 kV pertama di Kabupaten Morowali sejak Indonesia merdeka.
Proyek transmisi tersebut membentang sepanjang 162,5 kilometer sirkit (kms), melintasi dua kabupaten. Infrastruktur ini terdiri dari 254 menara dan satu gardu induk berkapasitas 30 MVA.
Bupati Morowali Iksan Baharuddin Abdul Rauf berharap keberadaan SUTT dan GI Bungku mampu menggantikan pembangkit diesel (PLTD) yang boros bahan bakar, serta menekan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik hingga Rp137 miliar per tahun.
“Sudah lama masyarakat menunggu solusi atas keterbatasan daya listrik di Morowali. Kehadiran infrastruktur ini bukan hanya menjawab krisis, tapi juga membuka peluang investasi, meningkatkan UMKM, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Bupati Morowali.
Sementara itu, General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, mengatakan proyek ini merupakan bagian dari program Moonshoot 2.0, khususnya pilar Net Zero Emissions (NZE) melalui Green Enabling Transmission dan de-dieselisasi.
“Melalui pengurangan PLTD dan peningkatan infrastruktur kelistrikan, kami tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga meningkatkan kualitas listrik yang andal dan ramah lingkungan,” ujar Wisnu dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/7/2025).
Secara teknis, operasional GI Bungku menambah daya sekitar 16,8 MW atau setara 95.074 pelanggan baru, serta meningkatkan kualitas tegangan dari 18,37 kV menjadi 20,3 kV.
Proyek ini turut mendukung industri nasional, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 69,94 persen untuk GI dan 62,5 persen untuk SUTT.
Manager PLN UPP Sulsel, Edy Roy Antonius Sidabutar, mengapresiasi kerja keras seluruh tim proyek. Ia berharap masyarakat turut mendukung proses energize Line 2 yang ditargetkan rampung pada 31 Juli 2025.
“Sudah 80 tahun sejak Indonesia merdeka, Morowali hanya mengandalkan pembangkit diesel. Kami ingin masyarakat Morowali bisa menikmati listrik tanpa harus mengalami pemadaman bergilir,” katanya.
Keberhasilan ini menjadi langkah penting dalam program de-dieselisasi nasional serta menjamin pasokan listrik yang lebih andal dan ramah lingkungan bagi masyarakat Morowali. (*)
Polres Morowali dan Komunitas Ojol Gelar Salat Gaib untuk Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Silaturahmi Subuh, Polsek Bungku Selatan Salurkan Al-Qur’an dan Sembako |
![]() |
---|
Polres Morowali Gelar Salat Ghaib untuk Driver Ojol yang Meninggal Tertabrak Rantis Brimob |
![]() |
---|
Kapolres Morowali Pimpin Aksi Damai, Bagikan Beras untuk Buruh FSPMI |
![]() |
---|
Sekda Morut Buka Rapat Kerja DWP 2025, Tekankan Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.