Pria Bonceng Jenazah Donggala

Profil Ariel Sharon, Penyuluh KB yang Viral karena Jenazahnya Diangkut Pakai Motor dari Pelosok

Ia adalah putra dari pasangan Yanent Kristin Huma dan Elsi S Togero. Sosok sederhana yang tumbuh dalam lingkungan penuh nilai disiplin dan kepedulian.

Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
PRIA MENINGGAL DI PELOSOK DONGGALA - Nama Ariel Sharon (35) belakangan menjadi sorotan publik setelah video proses pengantaran jenazahnya menggunakan sepeda motor di wilayah pelosok Donggala viral di media sosial.  

Ariel adalah sosok andalan dalam tim kecil mereka. 

Ia tak hanya menjalankan tugas penyuluhan dan pelayanan KB, tetapi juga menjadi pengangkut logistik tim setiap kali mereka naik ke desa binaan. 

Mulai dari perlengkapan medis hingga air bersih untuk kebutuhan selama berminggu-minggu di lokasi tugas, semuanya dipikul Ariel sendiri.

Baca juga: Pemda Parimo Targetkan 3 Ribu Siswa Terima Seragam Sekolah Gratis Awal Juli 2025

Kedekatannya dengan rekan kerja sudah seperti keluarga. Bahkan sebelum menikah, Ariel tinggal bersama rekan-rekannya di kantor, tidur di lantai yang sama, makan dari piring yang sama, dan menjalani hari-hari penuh pengorbanan tanpa pernah mengeluh.

Pada Kamis malam, 10 Juli 2025, Ariel menghembuskan napas terakhir usai menjalankan tugas di Desa Palentuma, Kecamatan Pinembani.

Karena medan yang ekstrem dan tak adanya akses kendaraan roda empat, jenazahnya pun harus dibawa dengan motor. 

Dalam vidio yang viral pasca kematiannya, tubuh Ariel yang sudah dibungkus kain jarik terlihat diletakkan tegak di jok belakang motor dengan batang kayu sebagai penyangga. 

Potret itu menyayat hati, sekaligus menggugah publik tentang kerasnya medan pengabdian para petugas di daerah pelosok.

Ariel meninggalkan seorang istri, Agnes Hartuti Tarima, dan seorang putra, Azarel Kenley Huma, yang masih berusia balita.

Di mata keluarga, rekan kerja, dan masyarakat di desa binaannya, Ariel adalah pribadi penuh kasih sayang, teladan dalam integritas dan etika kerja, serta menjadi panutan di tempat ia tinggal dan mengabdi.

Ia pergi dalam tugas, dan dikenang sebagai pejuang sunyi yang setia pada tanggung jawabnya hingga akhir hayat. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved