Pria Bonceng Jenazah Donggala
Tak Pernah Mengeluh Saat Bertugas, Ini Sosok Ariel Sharon di Mata Rekan Seperjuangan
Tangis kehilangan juga menyelimuti rekan-rekan sepelayanan di garis depan, yang selama bertahun-tahun mengenalnya sebagai pribadi yang tulus, pendiam.
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, SIGI – Kepergian Ariel Sharon bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarganya.
Tangis kehilangan juga menyelimuti rekan-rekan sepelayanan di garis depan, yang selama bertahun-tahun mengenalnya sebagai pribadi yang tulus, pendiam, dan penuh dedikasi.
Ariel bukan sekadar penyuluh Keluarga Berencana biasa. Ia adalah "sayap" bagi timnya di Desa Palentuma, Kecamatan Pinembani, Kabupaten Donggala, wilayah pelosok yang belum sepenuhnya tersentuh akses memadai.
"Saat beliau meninggal, rasanya seperti patah sayap kami," ujar Kilwan, Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Pinembani, dengan suara bergetar saat ditemui TribunPalu.com, Sabtu (12/7/2025), dirumah duka.
Kilwan adalah salah satu petugas Penyuluh BKKBN yang mengenal sosok Ariel sejak 2016 silam.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Pikap Tertimpa Pohon Kelapa Tumbang di Banggai
Sejak 2016, mereka sama-sama memulai pengabdian sebagai tenaga honorer.
Ariel Sharon akhirnya resmi diangkat menjadi pegawai PPPK pada 2023. Namun, semangatnya mengabdi sudah melebihi seorang ASN.
"Beliau tidak pernah mengeluh. Hujan, panas, bahkan jarak yang jauh juga tetap berangkat. Apapun keadaannya, dia selalu berangkat," kenang Kilwan.
Desa Palentuma, tempat terakhir Ariel menjalankan tugasnya sebelum meninggal dunia, bukanlah desa yang mudah dijangkau.
Baca juga: Isak Tangis Iringi Kepergian Ariel Sharon, Penyuluh KB Meninggal Saat Tugas di Pelosok Donggala
Untuk sampai ke sana, para penyuluh harus menembus medan berat dengan sepeda motor, membawa logistik dan perlengkapan pelayanan KB yang kadang cukup berat dan berjumlah banyak.
"Dialah yang selalu angkat barang kami. Air minum, alat pelayanan, semua dibawa Ariel. Kalau kami menginap seminggu di desa, dia yang bawa bekal kami semua," kata Kilwan sambil menahan haru.
Selama lima tahun, sebelum Ariel menikah dan menetap di desa tersebut, ia tinggal bersama rekan-rekannya di kantor.
Mereka makan dari menggunakan lauk yang sama, tidur di lantai kantor yang sama, berbagi cerita dan lelah bersama.
"Beliau itu bukan cuma teman kerja, beliau itu keluarga," tutur Kilwan.
Ariel mengemban tugas rutin seperti penyuluhan, layanan pemasangan implan KB, hingga pendataan dan pelaporan kegiatan.
Baca juga: Pemda Parimo Targetkan 3 Ribu Siswa Terima Seragam Sekolah Gratis Awal Juli 2025
Pada hari terakhir kepergiannya, ia baru saja menyelesaikan pelayanan posyandu dan aseptor KB di desa binaannya.
Kabar kepergiannya mengguncang warga Desa Palentuma.
Tak hanya rekan sejawat, masyarakat setempat pun merasa kehilangan sosok yang sudah dianggap bagian dari mereka.
"Banyak yang tidak ingin bertugas ke Pinembani karena wilayahnya sulit dijangkau. Tapi kami, termasuk Ariel, justru memilih tinggal dan mengabdi di sana. Kami ingin pelayanan BKKBN sampai ke pelosok," ujar Kilwan.
Kini, perjalanan pengabdian Ariel Sharon telah selesai. Namun jejak kebaikan dan dedikasinya akan terus hidup dalam kenangan rekan-rekan yang pernah bersamanya dalam barisan pelayanan, dan dalam hati masyarakat yang pernah disentuh oleh ketulusannya. (*)
Profil Ariel Sharon, Penyuluh KB yang Viral karena Jenazahnya Diangkut Pakai Motor dari Pelosok |
![]() |
---|
Isak Tangis Iringi Kepergian Ariel Sharon, Penyuluh KB Meninggal Saat Tugas di Pelosok Donggala |
![]() |
---|
Sarana Transportasi Minim Hingga Evakuasi Jenazah ASN Pakai Motor, Bupati Donggala: Segera Evaluasi |
![]() |
---|
5 Fakta Peristiwa Jenazah Aril Sharon Dievakuasi Pakai Motor dari Dataran Tinggi Pinembani Donggala |
![]() |
---|
Ini Sokok David Deka, di Balik Aksi Bonceng Jenazah Aril Sharon di Pegunungan Palintuma Donggala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.