Bansos PKH dan BPNT Masuk Tahap 3, Begini Cara Cek Nama di Laman Resmi

Gus Ipul menyampaikan, pemerintah telah memperbarui data penerima bansos berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Editor: Fadhila Amalia
HANDOVER
BANTUAN SOSIAL - Pemerintah akan melaukan pencairan bansos BPNT dan Program Keluagra Harapan (PKH) tahap 3 pada bulan Juli 2025. 

TRIBUNPALU.COM - Pemerintah akan melaukan pencairan bansos BPNT dan Program Keluagra Harapan (PKH) tahap 3 pada bulan Juli 2025.

Bagi warga yang terdaftar untuk melakukan pengecekan nama dan alamat melalui cekbansos.kemensos.go.id.

Beberapa perubahan terkait penyaluran bansos di era Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Gus Ipul menyampaikan, pemerintah telah memperbarui data penerima bansos berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Baca juga: Ramalan Zodiak Selasa 15 Juli 2025: Virgo Fokus Jaga Emosi, Aquarius Perlu Tenang dan Sabar

Hasilnya, sekitar 1,9 juta nama yang dianggap tidak layak dicoret dari daftar. 

Penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap 3 melalui PKH dan BPNT kembali digulirkan pemerintah pada Juli 2025.

Namun, di balik distribusinya, muncul temuan mengejutkan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). 

Baca juga: PIP Kalian Cair Bulan Juli 2025? Ini Nominal Bantuan PIP

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengungkapkan adanya penyalahgunaan bansos oleh sebagian penerima.

Tak hanya digunakan untuk judi online, identitas penerima juga terindikasi terlibat dalam korupsi hingga pendanaan terorisme.

“Jadi kita cocokin NIK-nya, ternyata memang ada NIK penerima bansos yang juga menjadi pemain judol, ya itu 500.000 sekian. Tapi ternyata ada juga NIK-nya yang terkait dengan tindakan pidana korupsi, bahkan ada yang pendanaan terorisme,” ujar Ivan saat rapat dengan DPR di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (10/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

Ivan merinci, lebih dari 100 penerima bansos teridentifikasi menggunakan NIK mereka dalam aktivitas pendanaan terorisme.

Sementara sekitar 500.000 lainnya terlibat dalam praktik judi online.

“Lebih dari 100 orang itu NIK-nya teridentifikasi terlibat mengenai kegiatan pendanaan terorisme,” lanjutnya.

Temuan ini diperoleh setelah PPATK melakukan pemadanan data NIK milik penerima bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) dengan transaksi mencurigakan di sistem keuangan.

Baca juga: Dua Bulan Menikah, Luna Maya Dikabarkan Hamil Anak Kembar, Maxime Bouttier Minta Doa

“Ya, NIK-NIK bansos sama NIK... NIK Bansos yang kita terima dari Pak Mensos, kita cocokin dengan NIK, terkait dengan judol gitu, itu saja. Judol, korupsi sama pembiayaan terorisme,” jelas Ivan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved