BI Rate Turun Jadi 5,25 Persen, DPR Desak Pemerintah Gelontorkan Stimulus Fiskal
Menurut Amin, kondisi perekonomian nasional saat ini cukup memprihatinkan.
BI rate rendah membuat bunga kredit konsumtif (seperti kartu kredit atau KPR) menjadi lebih ringan. Ini mendorong konsumsi masyarakat—komponen utama penggerak ekonomi Indonesia.
Meningkatkan Daya Saing Dunia Usaha
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya modal bagi perusahaan, sehingga mereka lebih leluasa berinvestasi, berekspansi, dan menciptakan lapangan kerja.
Pengaruh terhadap Nilai Tukar dan Inflasi
BI rate juga berfungsi menjaga nilai tukar rupiah.
Suku bunga tinggi menarik investor asing masuk, memperkuat rupiah, tapi bisa menghambat pertumbuhan.
Sebaliknya, suku bunga rendah bisa mendorong pertumbuhan tapi berisiko melemahkan rupiah dan menaikkan inflasi jika tidak dijaga.
Korelasi BI Rate dengan Pertumbuhan Ekonomi
Secara umum, ketika BI rate diturunkan secara terukur saat inflasi terkendali, hal ini dapat:
- Mempercepat pemulihan ekonomi
- Meningkatkan konsumsi dan investasi
- Membuka peluang lapangan kerja baru
Meningkatkan daya beli masyarakatNamun, jika tidak diimbangi dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural, dampaknya bisa terbatas.
Itulah sebabnya, BI rate penting, tapi tidak cukup untuk menggerakkan ekonomi secara keseluruhan tanpa dukungan dari pemerintah. (*)
Sumber: Tribunnews.com
Ahmad Sahroni Dicopot dari Komisi III DPR Setelah Ucapannya Viral |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Digantikan Rusdi Masse sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI |
![]() |
---|
Pembubaran DPR, Perlukah? Apa Dampaknya Bagi Negara |
![]() |
---|
Sosok Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Meninggal Tertabrak Rantis Polisi: Tulang Punggung Keluarga |
![]() |
---|
Kabupaten Donggala Promosikan Tenun Bomba dan Kopi Lokal di Ajang APKASI 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.