Parigi Moutong Hari Ini

Tambang Ilegal di Hutan Desa Sipayo Parigi Moutong Kembali Beroperasi, DLH: Ada Enam Alat Berat

Tambang ilegal di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Desa Sipayo, Kecamatan Tinombo, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, kembali beraktivitas.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Faaiz/TribunPalu
TAMBANG ILEGAL DI PARIGI MOUTONG - Kepala Bidang Penataan dan Penaatan DLH Parigi Moutong, Mohammad Idrus membenarkan bahwa tambang ilegal di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Desa Sipayo, Kecamatan Tinombo, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, kembali beraktivitas. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Tambang ilegal di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Desa Sipayo, Kecamatan Tinombo, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, kembali beraktivitas.

Padahal, tambang tersebut sebelumnya sudah ditertibkan oleh Balai Gakkum Kehutanan Kota Palu.

Satu unit ekskavator bahkan disita dalam operasi pada 17 Juni 2025 lalu.

Baca juga: Polres Morowali Utara Ciduk 5 Orang Terduga Pelaku Bentrok di Petasia Timur

Kini, aktivitas penambangan ilegal itu kembali dilakukan secara terang-terangan.

Kepala Bidang Penataan dan Penaatan DLH Parigi Moutong, Mohammad Idrus membenarkan hal tersebut.

"Iya benar, tambang ilegal di Sipayo kembali beroperasi," ujar Idrus saat dihubungi, Kamis (17/7/2025) kemarin.

Bahkan, ia menyebut ada enam alat berat yang bekerja di lokasi tersebut.

Pihaknya belum mengetahui siapa pelaku utama tambang ilegal tersebut.

“Soal pelaku, saya belum tahu. Bisa tanyakan langsung ke beliau,” ujarnya.

Baca juga: Erwin Burase Ajak Warga Parigi Moutong Jaga Warisan Leluhur di Tengah Perkembangan Zaman

Aktivitas tambang itu disebut sangat meresahkan warga sekitar.

Warga Desa Sipayo dan sekitarnya merasa terganggu dengan kerusakan lingkungan.

“Masyarakat sudah kesal, mereka ancam akan bakar alat berat,” ucap Idrus.

DLH sempat turun ke Desa Lado, salah satu wilayah terdampak aktivitas tambang.

Idrus mengaku sudah mengimbau warga agar tak bertindak anarkis.

“Saya bilang ke aparat desa agar warga tahan diri dulu,” katanya.

Guna mencegah konflik, DLH kembali melaporkan tambang itu ke Gakkum Kehutanan.

Menurutnya, laporan itu telah ditindaklanjuti dan jadi perhatian.

Baca juga: Buronan Korupsi APBDes Tanjung Pude Touna Kabur ke Gorontalo Jadi Penambang Emas

“Sudah jadi atensi Balai Gakkum, mereka janji akan bertindak,” pungkasnya.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved