Berita Viral

Trump Berulah Lagi, Bagikan Video AI Obama Ditangkap FBI hingga Jadi Napi, Pengalihan Isu Epstein?

Terbaru, ia mengunggah video buatan artificial intelligence (AI) yang menampilkan Barack Obama ditangkap polisi.

Editor: Lisna Ali
handover
Donald Trump mengunggah video buatan artificial intelligence (AI) yang menampilkan Barack Obama ditangkap polisi. 

TRIBUNPALU.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali berulah.

Terbaru, ia mengunggah video buatan artificial intelligence (AI) yang menampilkan Barack Obama ditangkap polisi.

Video AI penangkapan Obama ini viral dan mengundang kritik bahkan kecaman dari berbagai pihak di AS. 

Pasalnya, banyak menilai video itu mengandung serangan politik terhadap mantan presiden AS, Barack Obama.

Donald Trump mengunggah video itu di platform Truth Social, Minggu (20/7/2025), 

Dalam video tersebut, Obama sempat berpidato di hadapan Trump dengan kalimat, “tidak ada yang kebal hukum.”

Tak berselang lama, dua polisi tampak datang dan memborgol tangan Obama hingga akhirnya mantan Presiden AS itu mengenakan baju tahanan di penjara. 

Video ini juga diiringi lagu disko klasik “YMCA” dari The Village People—lagu yang kerap digunakan Trump dalam kampanye-kampanyenya.

Para kritikus dan lawan politik Trump menyebut langkah tersebut sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari berkas Epstein yang memuat nama Donald Trump.

Untuk diketahui, Jeffrey Epstein, terpidana kasus perdagangan seks yang meninggal dunia di penjara tahun 2019. 

Baru-baru ini, pemerintahan Trump kembali menjadi bahan pembicaraan setelah menyatakan bahwa “daftar klien Epstein” tidak pernah ada dan kematiannya murni bunuh diri.

Pernyataan ini memicu kemarahan, bahkan di kalangan pendukung Trump sendiri, yang menuntut keadilan bagi para korban dan hukuman bagi pelaku yang terlibat.

Kantor berita The New York Times bahkan merilis laporan mengenai kedekatan Trump dan Epstein.

Presiden AS itu bahkan disebut pernah menggelar pesta dengan para wanita muda, di mana satu-satunya tamu pria yang ia undang adalah Epstein.

Di tengah gencarnya pembicaraan mengenai kasus tersebut, Trump justru membagikan tudingan Gabbard sebanyak 17 kali selama akhir pekan, membuat banyak pihak menilai bahwa ia berusaha mengalihkan perhatian dari isu Epstein.(*)

Artikel telah tayang di Kompas.com

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved