Sulteng Hari Ini
Pendekatan Jemput Bola Jadi Strategi Baru Sulteng Tekan Angka Stunting
Reny A Lamadjido mendorong pendataan by name by address dan kunjungan rumah jika ada anak yang tidak datang ke posyandu.
TRIBUNPALU.COM - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido mendorong pendekatan jemput bola bagi anak.
Reny A Lamadjido mendorong pendataan by name by address dan kunjungan rumah jika ada anak yang tidak datang ke posyandu.
"Ini adalah tanggung jawab fungsi kita,” tegas Reny A Lamadjido.
Reny A Lamadjido juga menyoroti lemahnya pelaporan dari lapangan.
Hal itu diungkapkannya melalui kegiatan bertajuk Berani Sinergi Penanggulangan Kemiskinan dan Pencegahan Stunting untuk Membangun Generasi Unggul di Sulawesi Tengah.
Baca juga: Penurunan Stunting Sulteng Baru 1 Persen, Pemprov Siapkan Langkah Lanjutan
Kegiatan itu digelar di Ruang Nagana Lantai 2, Bappeda Prov. Sulteng, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (23/7/2025)
Kegiatan ini memaparkan berbagai langkah konkret pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi persoalan mendasar yang menghambat pembangunan sumber daya manusia, khususnya kemiskinan ekstrem dan Stunting.
Reny A Lamadjido, menegaskan komitmennya untuk terus menurunkan prevalensi Stunting sebagai bagian dari janji politik yang harus ditepatinya.
“Suka tidak suka, kita para wakil kepala daerah adalah Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Mau tidak mau, kita harus tahu dan paham betul tentang Stunting," ungkap Reny A Lamadjido.
Pada tahun 2024, 6 kabupaten di Sulteng mencatat penurunan Stunting yang signifikan.
Baca juga: Penurunan Stunting Sulteng Baru 1 Persen, Pemprov Siapkan Langkah Lanjutan
Parigi Moutong turun 6,2 persen menjadi 22,3 persen , Tojo Una-Una turun 4,7 % menjadi 16,6 % , Donggala turun dari 34,1 % menjadi 29,6 % , Poso turun 5,4 % menjadi 21,1 % , Morowali Utara turun dari 24,7 % menjadi 20,4 % , Morowali turun 3,4 % menjadi 22,6 %.
Meski demikian, terdapat 4 kabupaten dan satu kota yang justru mengalami peningkatan prevalensi, sehingga penurunan Stunting Sulawesi Tengah tahun ini hanya sebesar 1 % , menjadi 26,1 % .
Reny A Lamadjido menekankan pentingnya kerja kolektif lintas sektor.
“Rencana sebaik apa pun tidak akan berdampak kalau tidak didukung tenaga kesehatan, BKKBN (Kemendukbangga/BKKBN), dinas teknis, cipta karya, pertanian, hingga tokoh agama, dan kader masyarakat,” ujarnya. (*)
Legislator PDIP Touna Zainal Muluk Desak Pemerintah Maksimalkan SPM |
![]() |
---|
20 Peserta Ikuti Pelatihan Magang Disnakertrans Sulteng, Fokus Siapkan SDM Era Industri 4.0 |
![]() |
---|
Disnakertrans Sulteng Gelar Pelatihan Magang, Libatkan Penyandang Disabilitas dan Non-Disabilitas |
![]() |
---|
Anggota DPRD Sulteng Minta BPK Tak Kenal Kompromi Periksa Kinerja Pemkab Morut Terkait PPLH |
![]() |
---|
Prabowo Sebut Aksi Demo Berindikasi Makar, Praktisi Hukum: Jangan Ulang Orde Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.