Sulteng Hari Ini

Transformasi Kesehatan Jadi Fokus Evaluasi Semester I Dinas Kesehatan Parigi Moutong

Ia menyebut, tujuan utama kegiatan adalah mengevaluasi pelaksanaan program di bawah bidang P2 atau penanggulangan penyakit.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
FAAIZ / TRIBUNPALU.COM
KESEHATAN PARIMO - Para peserta mengikuti Rapat Koordinasi, Advokasi, dan Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tahun 2025 yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong di Parigi, Selasa (23/7/2025). (Faaiz/TribunPalu.com). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), I Gede Widiada menegaskan, pentingnya transformasi sistem Kesehatan dalam evaluasi program penanggulangan penyakit semester pertama tahun 2025.

Hal itu ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi, Advokasi, dan Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Parigi, Sulawesi Tengah Selasa (22/7/2025).

“Kegiatan ini adalah monitoring atau evaluasi program di semester pertama tahun 2025,” ujar Plt Kadis Kesehatan.

Ia menyebut, tujuan utama kegiatan adalah mengevaluasi pelaksanaan program di bawah bidang P2 atau penanggulangan penyakit.

Baca juga: Pemprov Sulteng Raih Apresiasi BSSN RI atas Komitmen Keamanan Siber

Menurutnya, ada sejumlah program yang telah mencapai target, namun masih ada yang membutuhkan langkah-langkah strategis.

“Kita akan melihat kembali hasil capaian indikator semester pertama dan menjadikannya bahan evaluasi antar waktu untuk perbaikan,” katanya.

Ia menambahkan, isu-isu strategis juga menjadi sorotan dalam menentukan prioritas program ke depan.

“Dalam menyusun langkah strategis, kita perlu melakukan transformasi sistem Kesehatan,” tegasnya.

Transformasi tersebut, lanjutnya, berfokus pada enam pilar utama.

Baca juga: 5 Desa di Morowali Utara Gelar Pilkades Serentak, Ini Daftar Calon Kadesnya

Yakni transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem layanan Kesehatan, pembiayaan, sumber daya Kesehatan, dan teknologi Kesehatan.

“Enam pilar ini menjadi rujukan dalam menyusun kegiatan dan strategi program agar capaian lebih maksimal,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pemenuhan 12 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi kewajiban daerah.

“Beberapa indikator SPM belum tercapai, termasuk Kesehatan ibu dan anak. Ini harus jadi perhatian serius,” ucapnya.

Menutup sambutannya, ia berharap masukan dari peserta dapat membantu mempercepat implementasi kebijakan dan program Kesehatan daerah.

“Kami berharap ada masukan agar kebijakan kami bisa mempercepat pencapaian program-program Kesehatan,” pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved