Korem Jadi Kodam XXII Mahawira
Korem 132 Tadulako Bakal Naik Status Jadi Kodam, Ini Kata Pakar Ekonomi Untad
Selama ini, Makorem 132/Tdl berada di bawah kendali Kodam XIII/Merdeka yang bermarkas di Manado, Sulawesi Utara.
Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi
TRIBUNPALU.COM, PALU – Korem 132/Tadulako direncanakan naik status menjadi Komando Daerah Militer (Kodam).
Peralihan Korem menjadi Kodam XXII/Mahawira bakal melelaui acara seremoni 10 Agustus 2025.
Perubahan ini akan menjadikan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat sebagai wilayah kerja Kodam baru.
Baca juga: Tindaklanjuti Laporan JATAM Sulteng, Komnas HAM Bentuk Tim Investigasi Hingga Panggil Pihak Terlibat
Diketahui, Kodam dipimpin jenderal bintang dua atau mayor jenderal.
Selama ini, Makorem 132/Tdl berada di bawah kendali Kodam XIII/Merdeka yang bermarkas di Manado, Sulawesi Utara.
Kodam Merdeka membawahi tiga provinsi, yakni Sulut, Sulteng, dan Gorontalo.
Naiknya status Korem menjadi Kodam diyakini berdampak besar terhadap efektivitas pengamanan wilayah.
“Kalau Kodam berdiri sendiri, rentang kendali jadi lebih pendek. Koordinasi dengan Polda juga lebih intens karena markasnya berdekatan di Jalan Soekarno-Hatta,” kata Pakar Ekonomi Untad, Mohamad Ahlis Djirimu kepada TribunPalu.com, Minggu (27/7/2025).
Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, Minggu 27 Juli 2025 di Sulawesi Tengah, 3 Daerah Ini Hujan Ringan
Ahlis Djirimu menilai, span of control dan span of management akan lebih efisien karena tanggung jawab tidak lagi terbagi ke tiga provinsi.
Menurutnya, keamanan wilayah bisa lebih responsif karena rantai komando lebih pendek dan fokus hanya ke dua provinsi.
Kenaikan status juga akan diikuti peningkatan jumlah personel TNI AD.
Penambahan kompi dan batalyon dipastikan terjadi, sehingga kebutuhan rekrutmen prajurit akan meningkat.
Ahlis Djirimu melihat ini sebagai peluang bagi pemda mempersiapkan generasi muda sejak dini.
“Dulu kawan saya, Kolonel lulusan Prancis, heran kenapa calon prajurit dari Sulteng sering bermasalah di paru-paru. Ternyata karena kebiasaan begadang di desa saat ada acara,” ucapnya.
Ia menyarankan pemda bekerja sama dengan Kodim dan Polres untuk membina lulusan SMP.
Pembinaan bisa melalui program pemuda dan olahraga, seperti yang pernah digagas almarhum mantan Wakil Gubernur Sulteng, Soedarto.
Selain itu, kebutuhan logistik seperti ransum prajurit juga akan meningkat.
Efeknya terasa ke sektor pertanian dan perdagangan bahan pokok.
“Dampaknya ke belakang pada ketersediaan pangan, ke depan pada pembentukan disiplin dan pola hidup sehat,” kata Ahlis Djirimu.
Ia juga menyebut, keberadaan Kodam akan memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat.
Kegiatan bakti sosial, TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD), dan pembangunan infrastruktur akan lebih intens.
“Jangan lupa, kebutuhan pendidikan untuk anak-anak prajurit juga akan meningkat,” tambahnya.
Prof Ahlis menilai, berdirinya Kodam bukan sekadar urusan militer.
Menurutnya, ini momentum strategis untuk memperkuat daya saing wilayah, pembangunan ekonomi, dan ketahanan sosial.
Profil Singkat Prof Ahlis Djirimu
Prof Dr Mohamad Ahlis Djirimu adalah Guru Besar Ekonomi Internasional di Universitas Tadulako.
Ia meraih gelar doktor dan DEA dari perguruan tinggi di Prancis.
Baca juga: Jembatan Batang Kayu Kelapa di Sausu Parigi Moutong Sulteng Kembali Patah, Truk Terperosok
Selain dosen, ia juga menjadi tenaga ahli Kementerian Keuangan RI untuk isu-isu ekonomi regional.
Prof Ahlis dikenal aktif meneliti bidang fiskal daerah, perdagangan internasional, dan pembangunan kawasan.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/Korem-132-Tadulako-Akan-Naik-Status-Jadi-Kodam-Ini-Kata-Pakar-Ekonomi-Untad.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.