Morowali Utara Hari Ini

Harga Beras Satu Karung di Kolonodale Tembus Rp850 Ribu

Berbeda dengan penjual Beras, pembeli disana nampak sepih, dibanding penjual sayur-mayur dan ikan.

Penulis: Muhammad Nur Alqadri | Editor: Regina Goldie
ALQADRI / TRIBUNPALU.COM
HARGA BERAS MORUT - Harga sekarung Beras di Pasar Sentral Kolonodale, Morowali Utara, Sulawesi Tengah mencapai Rp850 Ribu. 

Laporan wartawan TribunPalu.com, Muhammad Nur Alqadri 

TRIBUNPALU.COM, MORUT - Harga sekarung Beras di Pasar Sentral Kolonodale, Morowali Utara, Sulawesi Tengah mencapai Rp850 Ribu.

Pantauan Tribun-Palu.com, Selasa (29/7/2025) pagi nampak pasar sentral Kolonodale sudah dipadati pembeli.

Berbeda dengan penjual Beras, pembeli disana nampak sepih, dibanding penjual sayur-mayur dan ikan.

Dibalik sepihnya pembeli di toko Beras itu, ternyata memiliki alasan yang mendasar, yakni harga Beras kini begitu mahal.

Salah satu Penjual Beras, Hj. Erna (48) menyebutkan, harga Beras premium 5kg seharga Rp100 ribu, sedangkan untuk jenis Beras biasa Rp90 ribu.

Baca juga: BKKBN Sulteng Audiensi dengan Wagub Bahas Persiapan Jambore IPeKB 2025

Untuk Beras premium 10 Kg harganya Rp190 ribu, sedangkan Beras biasa Rp170 ribu.

Kemudian Beras premium 25 Kg harganya Rp370 ribu, sedangkan Beras biasa Rp330 ribu.

Yang paling mahal ialah Beras seberat 50 kg harganya hampir tembus sejuta, harganya kini Rp850 ribu.

"Kalau harga satu liternya itu Rp15 ribu,"ucap Hj. Erna saat ditemui Tribun-Palu.com di Tokonya.

Ia mengungkapkan kalau kenaikan harga Beras ini sudah terjadi sejak Mei 2025 atau pasca Idul Adha.

Baca juga: PT Vale Dukung Perkebunan Nanas di Luwu Timur, Panen Dua Kali Sejak 2022

Selain itu ia mengatakan kenaikan harga Beras ini, disebabkan karena gagal panen di Kecamatan Bumi Raya, Kabupaten Morowali.

"Soalnya orang-orang dari selatan juga ambil stok Berasnya di Bumi Raya,"ucapnya.

Lantaran harga naik hingga ratusan ribu ini, Hj. Erna mengatakan pembelinya kerap mengeluh harga Beras mahal.

"Biasa ibu-ibu mengeluh, jadi saya bilang saja kalau penyebab harganya mahal seperti ini karena ada gagal panen,"tuturnya.

Melihat harga Beras mahal, ia berharap pemerintah dapat menekan harga Beras kembali turun.

"Mudah-mudahan harganya bisa turun, dan normal lagi,"harap Hj.Erna.

Bukan saja harga Beras di ibukota Kabupaten Morut itu yang harganya melijit mahal.

Kenaikan harga Beras juga terasa di Kabupaten Banggai, untuk Beras 50 Kg senilai Rp700 ribu hingga Rp720 ribu. 

Baca juga: Bupati Morowali Utara Apresiasi Atlet Karate Berprestasi, Hadiahkan Rp5 Juta

Pedagang Pasar Simpong Luwuk, Baharudin L Agi (43), memaparkan, Beras yang telah dibersihkan dari sisa konga senilai Rp800 ribu/ 50 Kg.

"Kalau belum ditapis Rp780 ribu," jelas Baharudin, Senin (28/7/2025).

Di Pasar Simpong Luwuk dikenal beberapa jenis Beras, ada super win, cinta nur, habo, kepala, dan dan santana. 

Dikalkulasikan, harga Beras di Luwuk sebesar Rp16 ribu per kilogram. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah mencatat, inflasi Luwuk, ibukota Kabupaten Banggai month to month Juni 2025 sebesar 0,02 persen.

Andil penyumbang inflasi adalah angkutan udara, minyak goreng, dan Beras

Subhan (32), seorang petani di Desa Taugi, Kecamatan Masama, Kabupaten Banggai melaporkan, umur padi yang ditanam baru 1 bulan.

Ia memperkirakan, musim panen dilakukan petani Oktober 2025. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved